Senin, 07 November 2016

perencanaan strategis dan hubungan teori dan kasus


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latarbelakang Masalah
Lima puluh tahun yang lalu, proses perencanaan strategis di hampir semua organisasi adalah tidak sistematis. Jika manajemen memikirkan perencanaan jangka panjang, hal tersebut tidak dilakukan dengan cara yang terkoordinasi. Beberapa perusahaan memulai sistem perencanaan strategis formal di akhir tahun 1950-an, akan tetapi hampir semua usaha-usaha awal tersebut merupakan kegagalan, karena merupakan adaptasi minor dari sistem pembuatan anggaran yang ada.
Saat ini banyak organisasi menghargai keunggulan dari pembuatan rencana untuk tiga atau lima tahun ke depan. Praktik menyatakan rencana tersebut dalam dokumen atau model formal adalah luas, tetapi bukan berarti diterima secara universal. Jumlah rincian umumnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan rencana strategis pada tahun 1950-an.
Satu tim mungkin mengevaluasi usulan yang sangat besar dan penting, dan proses tersebut mungkin memerlukan waktu satu tahun atau lebih. Bahkan untuk ususlan yang kecil, sejumlah besar diskusi biasanya terjadi antara pengusul dengan staf kantor pusat. Selusin eksekutif fungsional maupun lini mungkin menandatangani usulan penting ebelum diserahkan ke CEO.
1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana teori dari perencanaan strategis ?
2.      Apa yang terjadi pada contoh kasus DairyPak dalam perencanaan strategis ?
3.      Bagaimana hubungan antara teori dan kasus dari perencanaan strategis ini ?

1.3  Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui teori dari perencanaan strategis.
2.      Untuk mengetahui contoh kasus DairyPak dalam perencanaan strategis.
3.      Untuk mengetahui hubungan antara teori dan kasus dari perencanaan strategis.







BAB II
PEMBAHASAN TEORI
PERENCANAAN STRATEGIS
2.1 KARAKTERISTIK DARI PERENCANAAN STRATEGIS
Manajer yang paling kompeten menghabiskan waktu yang cukup lama untuk memikirkan mengenai masa depan. Hasilnya mungkin berupa pemahaman informal mengenai arah masa depan yang akan diambil oleh entitas tersebut, atau mungkin juga berupa pernyataan formal yang berisi rencana spesifik mengenai bagaimana untuk sampai kea rah sana. Pernyataan formal dari rencana semacam itu disebut di sini sebagai rencana strategis, serta proses pembuatan dan revisi dari pernyataan ini disebut dengan perencanaan strategis (di tempat lain disebut dengan perencanaan dan pemrograman jangka panjang). Perencanaan strategis adalah proses memutuskan program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap program selama beberapa tahun ke depan.
2.1.1 Hubungan dengan formulasi strategi
Ditarik perbedaan antara dua proses manajemen, yaitu formulasi strategi dan perencanaan strategis. Karena strategis atau strategis digunakan dalam kedua istilah, maka ada kemungkinan timbul kebingungan. Perbedaannya adalah bahwa formulasi strategis merupakan proses untuk memutuskan strategi baru, sementara perencanaan strategis merupakan proses untuk memutuskan bagaimana mengimplementasikan strategi tersebut. Dalam proses formulasi strategi, manajemen menentukan cita-cita organisasi dan menciptakan strategi-strategi utama untuk mencapai cita-cita tersebut. Proses perencanaan strategis kemudian mengambil cita-cita dan strategi yang telah ditentukan tersebut dan mengembangkan program-program yang akan melaksanakan strategi dan mencapai cita-cita tersebut secara efisien dan efektif.
2.1.2 Evolusi dari Perencanaan strategis
Lima puluh tahun yang lalu, proses perencanaan strategis di hampir semua organisasi adalah tidak sistematis. Jika manajemen memikirkan perencanaan jangka panjang, hal tersebut tidak dilakukan dengan cara yang terkoordinasi. Beberapa perusahaan memulai sistem perencanaan strategis formal di akhir tahun 1950-an, akan tetapi hampir semua usaha-usaha awal tersebut merupakan kegagalan, karena merupakan adaptasi minor dari sistem pembuatan anggaran yang ada. Data yang diperlukan jauh lebih terinci dari seharusnya; para staf dan bukannya manajemen lini yang melakukan hampir semua pekerjaan tersebut; dan para partisipan menghabiskan banyak waktu untuk mengisi formulir dan bukannya untuk memikirkan secara mendalam mengenai alternatif-alternatif dan memilih terbaik di antaranya. Dengan berjalannya waktu, manajemen mengambil pelajaran dari pengalaman mereka.
Saat ini banyak organisasi menghargai keunggulan dari pembuatan rencana untuk tiga atau lima tahun ke depan. Praktik menyatakan rencana tersebut dalam dokumen atau model formal adalah luas, tetapi bukan berarti diterima secara universal. Jumlah rincian umumnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan rencana strategis pada tahun 1950-an.
Contoh. Emerson Electric, perusahaan elektrikal dan elektronik senilai $ 16 miliar, mengikuti strategi kepemimpinan biaya (cost leadership strategy) dan melaporkan peningkatan yang terus-menerus dalam laba selama 43 tahun tanpa pernah terputus. Perusahaan menyatakan bahwa kesuksesannya yang luar biasa tersebut terletak pada proses perencanaannya. CEO perusahaan menghabiskan hampir 60 % waktunya untuk merencanakan pertemuan. Para kepala dari ke-65 divisi menyajikan rencana-rencana mereka kepada CEO tersebut. Pertemuan perencanaan berkisar pada pertanyaan-pertanyaan tajam mengenai asumsi-asumsi dan menggali pertanyaan atas opsi-opsi untuk mengurangi biaya. Dokumen perencanaan fokus pada empat ukuran kunci: arus kas bebas, tingkat pengembalian atas modal, persentase penjualan yang dihasilkan dari produk baru, dan margin laba.
2.1.3 Manfaat dan Keterbatasan dari Perencanaan Strategis
Proses perencanaan strategis formal dapat memberikan kepada organisasi : (1) kerangka kerja untuk mengembangkan anggaran tahunan, (2) alat pengembangan manajemen, (3) mekanisme untuk memaksa manajemen agar memikirkan jangka panjang, dan (4) alat untuk menyejajarkan manajer dengan strategi jangka panjang perusahaan.
1.      Kerangka Kerja untuk Pengembangan Anggaran
Suatu anggaran operasi memerlukan komitmen sumber daya untuk tahun mendatang. Oleh karena itu, adalah penting bahwa manajemen membuat komitmen sumber daya semacam itu dengan ide yang jelas mengenai ke mana arah organisasi untuk beberapa tahun ke depan. Suatu rencana strategis menyediakan kerangka kerja yang lebih luas tersebut. Dengan demikian, manfaat penting dari pembuatan suatu rencana strategis adalah bahwa rencana tersebut menfasilitasi formulasi dari anggaran yang efektif.
2.      Alat Pengembangan Manajemen
Perencanaan strategis formal adalah alat pendidikan dan pelatihan manajemen yang unggul dalam memperlengkapi para manajer dengan suatu pemikiran mengenai strategi dan implementasinya. Tidak berlebihan jika dikatakan bhwa dalam perencanaan strategis formal, prose situ sendiri adalah jauh lebih penting dibandingkan dengan output dari proses tersebut, yang merupakan dokumen rencana.
3.      Mekanisme untuk Memaksa manajemen memikirkan jangka panjang
Manajer cenderung untuk lebih khawatir mengenai masalah-masalah taktis dan pengelolaan urusan-urusan bisnis rutin saat ini dibandingkan mengenai penciptaan masa depan. Proses perencanaan strategis formal memaksa manajer untuk menyediakan waktu guna memikirkan masalah-masalah jangka panjang yang penting.
4.      Alat untuk Menyejajarkan Manajer dengan Strategi korporat
Debat, diskusi, dan negosiasi yang terjadi selama proses perencanaan mengklarifikasi strategi korporat, menyatukan dan menyejajarkan manajer dengan strategi semacam itu, dan mengungkapkan implikasi dari strategi korporat bagi manajer individual. Seperti yang akan ditunjukkan, keputusan program dibuat pada satu waktu, dan rencana strategis menyatukannya. Pembuatan rencana strategis mungkin mengungkapkan bahwa keputusan-keputusan individual tidak menciptakan suatu keseluruhan yang memuaskan.  Contoh. Pada tahun 1996, Texaco produsen minyak dan gas yang besar dan rumit, memiliki anggaran pengeluaran modal dan eksplorasi sebesar $ 3,6 miliar. Beberapa dari proyeknya tahun 1996 meliputi pengembangan proyek-proyek lepas pantai di Laut utara, Nigeria, Angola, Australia, dan Asia Tenggara. Perusahaan berusaha untuk terus meningkatkan produksi di zona netral antara lain Arab Saudi dan Kuwait. “Dengan tingkat risiko yang terkait dengan proyek-proyek yang berbeda dan jumlah sumber daya yang tersedia, perencanaan strategis merupakan suatu kebutuhan bagi Texaco dalam memilih di antara proyek-proyek. Dengan adanya serangan teroris pada tanggal 11 September 2001 di Amerika Serikat, perencanaan strategis untuk perusahaan-perusahaan Amerika mengambil dimensi tambahan, yaitu perencanaan bencana. Keputusan strategis yang dipengaruhi oleh perencanaan bencana meliputi disperse geografis dari staf dan sumber daya, rencana kontinjensi untuk kehilangan dari seluruh fungsi bisnis, dan tingkat pendanaan untuk dana pemulihan akibat bencana dari korporat.
2.2 MENGANALISIS PROGRAM-PROGRAM YANG BARU DIUSULKAN
Ide-ide untuk program baru dapat berasal dari mana pun dalam organisasi: dari CEO, dari staf perencanaan kantor pusat, atau dari berbagai bagian organisasi yang beroperasi. Misalnya, dalam 3M Corporation, ide untuk notes “Post-It” berasal dari bawah organisasi, bukan merupakan inisiatif dari CEO. Organisasi riset dan pengembangan diharapkan menghasilkan ide-ide untuk produk atau proses baru, organisasi pemasaran diharapkan menghasilkan inovasi pemasaran, dan organisasi teknik produksi diharapkan menghasilkan peralatan dan metode produksi yang lebih baik.Usulan-usulan untuk program pada intinya bersifat reaktif atau proaktif, yaitu muncul sebagai reaksi terhadap ancaman yang dirasakan, seperti kabar burung mengenai pengenalan produk baru oleh pesaing, atau sebagai inisiatif untuk mengkapitalisasi suatu kesempatan.
2.2.1 Analisis Investasi Modal
Hampir semua usulan memerlukan modal baru yang signifikan. Teknik-teknik untuk menganalisis usulan investasi modal berusaha untuk menemukan (a) nilai sekarang bersih dari proyek tersebut, yaitu, kelebihan nilai sekarang dari estimasi arus kas masuk terhadap jumlah investai yang diperlukan, atau (b) tingkat pengembalian internal yang implisit dalam hubungan antara kas yang masuk dan keluar. Intinya adalah bahwa teknik-teknik ini digunakan hanya pada sekitar separuh situasi di mana secara konseptual, teknik-teknik ini dapat diterapkan. Paling tidak ada empat alasan untuk tidak menggunakan teknik nilai sekarang dalam menganalisis semua usulan.
1.       Usulan tersebut mungkin jelas menarik sehingga perhitungan dari nilai sekarang bersihnya tidak diperlukan. Mesin yang baru dikembangkan dan yang mengurangi biaya secara substansial sehingga akan memberikan pengembangan dalam satu tahun adalah salah-satu contohnya.
2.        Estimasi yang terlibat dalam usulan begitu tidak pasti sehingga membuat perhitungan nilai sekarang bersih dipercaya tidak sesuai dengan usahanya.
3.      Alasan untuk usulan tersebut adalah selain peningkatan dalam profitabilitas. Pendekatan nilai sekarang mengasumsikan bahwa “fungsi tujuan” adalah meningkatkan laba, tetapi banyak usulan investasi yang memperoleh persetujuan berdasarkan alasan bahwa usulan tersebut meningkatkan semangat karyawan, citra perusahaan, atau keselamatan kerja.
4.      Tidak ada alternative yang layak untuk diadopsi. Hukum lingkungan mungkin mengharuskan investasi dalam suatu program baru.
Di sini dijelaskan secara singkat beberapa pertimbangan yang berguna dalam mengimplementasikan sistem evaluasi pengeluaran modal.
Aturan-aturan.  Perusahaan umumnya mempublikasikan aturan dan prosedur untuk persetujuan usulan pengeluaran modal dengan berbagai besaran. Usulan pengeluaran yang kecil dapat disetujui di tingkat manajer pabrik, bergantung pada total jumlah yang telah ditentukan dalam satu tahun, dan usulan yang lebih besar akan diteruskan ke manajer unit bisnis, lalu ke CEO, dan, dalam kasus usulan yang sangat penting, ke dewan direksi.
Menghindari Manipulasi.  Para pengusul yang mengetahui bahwa proyek mereka dengan nilai sekarang bersih yang negative kemungkinan besar tidak akan disetujui, bisa saja “nekat” bahwa proyek tersebut harus diambil. Dalam beberapa kasus, mereka mungkin membuat usulan tersebut menjadi menarik dengan cara menyesuaikan estimasi awal, sehingga proyek tersebut memenuhi kriteria numerik-mungkin dengan membuat estimasi yang optimistis atas pendapatan penjualan atau dengan mengurangi penyisihan untuk kontijensi dalam beberapa elemen biaya. Salah-satu tugas yang paling sulit dari analisis proyek adalah untuk mendeteksi manipulasi semacam itu.
Model.  Selain model pembuatan anggaran modal yang mendasar, ada teknik-teknik spesialisasi, seperti analisis risiko, analisis sensitivitas, simulasi, perencanaan scenario, teori permainan, model penetapan harga opsi, analisis klaim kontinjen, dan analisis diagram pohon untuk pengambilan keputusan.

2.2.2 Pengaturan untuk Analisis
Satu tim mungkin mengevaluasi usulan yang sangat besar dan penting, dan proses tersebut mungkin memerlukan waktu satu tahun atau lebih. Bahkan untuk ususlan yang kecil, sejumlah besar diskusi biasanya terjadi antara pengusul dengan staf kantor pusat. Selusin eksekutif fungsional maupun lini mungkin menandatangani usulan penting ebelum diserahkan ke CEO. CEO mungkin mengembalikan usulan tersebut untuk dianalisis lebih lanjut beberapa kali sebelum membuat keputusan akhir untuk menjalankan atau menolak proyek tersebut. Sebagaimana dicatat sebelumnya, keputusan untuk lanjut mungkin memerlukan serangkaian pengenmbangan dan pengujian halangan untuk dilakukan sebelum implementasi penuh.
Dalam sistem pakar (expert systems) yang merupakan bidang yang berkembang cepat, menggunakan software komputer dalam analisis dan usulan program. Software baru tersebut memungkinkan setiap partisipan didalam tim yang mempertimbangkan suatu usulan untuk memberikan suara, dan untuk secara eksplisit memeringkat, masing-masing kriterial yang digunakan untuk menilai proyek tersebut. Komputer tersebut membuat tabulasi atas hasilnya dan mengungkapkan inkonsistensi atau kesalahpahaman serta mempertanyakannya.
Perencanaan mengumpulkan proyek yang disetujui selama tahun tersebut untuk dimasukkan dalam anggaran modal. Ada batas waktu dalam hal bahwa anggaran modal untuk tahun depan memiliki batas waktu. Jika suatu usulan tidak memenuhi batas waktu tersebut, maka persetujuan formalnya dapat menunggu sampai tahun berikutnya, kecuali jika ada situasi yang tidak biasanya.
2.3  MENGANALISIS PROGRAM-PROGRAM YANG SEDANG BERJALAN
2.3.1 Analisis Rantai Nilai
Dariperspektif perencanaan strategis, konsep rantai nilai menyoroti tiga bidang yang pontensial berguna:
a.       Hubungan dengan pemasok
b.      Hubungan dengan pelanggan
c.       Hubungan proses di dalam rantai nilai dari perusahaan tersebut

a.       Hubungan dengan pemasok
Hubungan dengan pelanggan sebaiknya dikelola sedemikian rupa sehingga baik perusahaan maupun pemasoknya sama-sama memperoleh manfaat. Mengambil keuntungan dari kesempatan semacam itu dapat secara dramatis mengurangi biaya, meningkatkan nilai, atau keduanya.
Pemasok
 
Perusahaan
 
Pemasok dari
pemasok

 
                                  

b.      Hubungan dengan pelanggan
Hubungan dengan pelanggan juga dapat menjadi sama pentingnya seperti hubungan dengan pemasok. 
Pelanggan dari pelanggan
 
Pelanggan
 
Perusahaan
 
                                                                                                                                               
                                                                                                                                        

c.       Hubungan Proses dengan Rantai Nilai dari Perusahaan
 Analisis rantai nilai secara ekspisit mengakui fakta bahwa aktivitas nilai individual dalam suatu perusahaan tidaklah independen tetapi saling bergantung. Suatu perusahaan mungkin ingin menganalisis hubungan proses di dalam rantai nilai, mencari cara untuk meningkatkan efesiensinya. Tujuan keseluruhan dari semua analisis ini adalah untuk memindahkan bahan baku pertama-tama dari pemasok, melalui produksi, dan kepelanggan dengan biaya rendah, waktu terpendek, dan kualits yang dapat diterima.
Suatu perusahaan sebaiknya juga bekerja ke arah peningkatan efesiensi dari setiap kativitas di dalam rantai nilai tersebut melalui pemahaman yang lebih baik atas pemicu yang mengatur biaya dan nilai dari setiap aktivitas.
Efesiensi dari bagian dalam yaitu bagian yang mendahului produksi dapat ditingkat dengan mengurangi jumlah vendor, dengan menggunakan komputer untuk menempatkan pesanan secara otomatis, dengan membatasi pengantaran menjadi jumlah yang “ just-in-time” yang mengurangi persediaan, dan dengan membuat pemasok bertanggung jawab atas kualitas, yang mengurangi atau menghilangkan biaya inspeksi.
Efesiensi dari bagian produksi dapat ditingkatkan dengan meningkatkan otomasi, mungkin dengan menggunakan robot, dengan mengatur kembali mesin ke dalam “sel-sel,” yang masing-masing melaksanakan serangkaian langkah-langkah produksi yang saling berkaitan, dan dengan sistem pengendalian produksi yang lebih baik.
Efesiensi dari luar yaitu dari pintu pabrik sampai ke pelanggan dapat ditingkatkan dengan membuat pelanggan memesan secara elektronik yang sekarang adalah umum dalam perusahaan pemasok rumah sakit dan dalam jenis-jenis pritel tertentu, dengan menubah lokasi gudang, dengan mengubah jalur distribusi dan menempatkan lebih banyak atau lebih sedikit penekanan pada distributor dan penjual grosir, dengan meningkatkan efesiensi dari operasi gudang, dan dengan mengubah bauran antara truk yang di operasikan prusahaan dan transportasi yang disediakan oleh agen luar.

2.3.2        Perhitungan Biaya Berdasarkan Akivitas
Meningkatnya komputerisasi dan otomasi di pabrik-pabrik telah mengarahkan pada perubahan-perubahan penting dalam sistem untuk mengumpulkan dan menggunakan informasi biaya. Enam puluh tahun yang lalu, hampir semua perusahaan mengalokasikan biaya overhead ke produk melalui tarif overhead tingkat pabrik yang didasarkan pada jan atau dolar tenanga kerja langsung. Dalam pusat-pusat biaya ini, biaya tenaga kerja langsung mungkin digabungkan dengan biaya-biaya lain, sehingan menjadi biaya konversi yaitu, biaya tenaga kerja dan biaya overhead untuk mengonversi bahan baku dan membabankan biaya R&D, biaya umum dan administratif, serta biaya pemasaran ke produk. Kata aktivitas sering kali digunakan dibandingkan dengan kata pusat biaya, dan pemicu biaya lebih sering digunakan dibandingkan dengan kata dasar alokasi, dan sistem biaya ini disebut dengan sistem perhitungan biaya berdasrkan aktivitas.
Dasar alokasi, atau pemicu biaya, untuk masing-masing biaya mencerminkan penyebab dari terjadinya biaya yaitu, elemen yang menjelaskan mengapa jumlah biaya yang terjadi di pusat biaya atau aktivitas itu bervariasi. Misalnya dalam pembelian, pemicu biaya mungkin jumlah pesan yang ditempatkan, untuk transportasi internal, jumlah komponen yang dipindahkan, untuk desain produk, jumlah kompenen-kompenen yang berbeda dalam produk tersebut, dan untuk pengendalian produksi, jumlah persiapan. Bahwa penyebab di sini mengacu pada faktor yang menyebkan timbulnya biaya di pusat biaya individual tersebut. Dengan demikian dasar aktivitas untuk alokasi overhead kemungkinan besar tidak menghasilkan biaya produk yang jauh berbeda dari dasar yang dipicu oleh volume yang terikat dengan biaya tenaga kerja.
Biaya tidak langsung sekarang merupakan bagian yang didominan dari biaya di banyak perusahaan. Dalam prototipe pabrik yang fleksibel, bhan baku merupakan satu-satunya biaya yang bergantung terhadap volume dan satu-satunya biaya secara langsung berkaitan dengan produk individual. Pendukung ABC menyatakan bahwa penilain yang berarti dari biaya penuh saat ini harus melibatkan pembebanan overhead sesuai dengan proporsi aktivitas yang menghasilkan dalam jangka panjang. 
2.3.3        Kegunaan Informasi ABC
ABC ketika digunakan sebagai bagian dari proses perncanaan strategis, dapat memberikan wawasan yang berarti. Misalnya, ABC dapat menunjukkan bahwa produk rumit dengan banyak komponen terpisah memiliki biaya desain dan produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang lebih sederhana, bahwa produk dengan volume rendah memiliki biaya per unit yang lebih rendah dibandingkan dengan produk yang bervolume tinggi. Informasi mengenai besaran perbedaan ini dapat mengarah kepada perubahan dalam kebijakan berkaitan dengan lini penuh versus lini produk terfokus, penetapan haraga, keputusan buat atau beli, keputusan bauran produk, penambahan atau penghapusan produk, penghapusan aktivitas tidak bernilai tambah, dan penekanan pada tata ruangan pabrik lebih baik dan kesederhanaan dalam desain produk.


2.4 PROSES PERENCANAAN STRATEGIS
Dalam suatu perusahaan yang beroperasi sesuai dengan tahun kalender, proses perncanaan strategis dimulai pada musim semi dan diselesaikan pada musim gugur, tepat sebelum pembuatan anggaran tahunan. Proses tersebut melibatkan langkah-langkah sebagai berikut:
a.       Meninjau dan memperbarui rencana strategis dari tahun lalu
b.      Memutuskan asumsi dan pedoman
c.       Interasi pertama dari rencana strategis baru
d.      Analisis
e.       Interasi kedua dari rencana strategis baru
f.       Meninjau dan menyetujui

2.4.1        Meninjau dan memperbarui rencana strategis dari tahun lalu
Selama satu tahun, keputusan yang mengubah rencana strategis dibuat, manajemen membuat keputusan kapan pun ada kebutuhan akan hal itu, dan bukan sebagai respons terhadap jadwal yang telah ditentukan. Secara konseptual, implikasi dari setiap keputusan untuk lima tahun kedepan sebaiknya dimasukkan dalam rencana strategis segera setelah keputusan tersebut dibuat. Jika tidak rencana formal tersebut tidak lagi mencerminkan jalan yang direncanakan akan diikuti oleh perusahaan.
Langkah pertama dalam proses perencanaan strategis tahunan adalah utnuk meninjau dan memperbarui rencana strategis yang disetujui tahun lalu. Pengalamam aktual untuk beberapa bulan pertama dari tahun berjalan telah dicerminkan dalam laporan akuntansi, dan hasil tersebut diekstrapolasikan untuk memperoleh estimasi terbaik saat ini untuk tahun tersebut secara keseluruhan. Jika program komputer cukup fleksibel, maka hal tersebut dapat diperluas kedampak dari kekuatan-kekuatan saat ini terhadaptahun-tahun kedepan yakitu, tahun-tahun setelah tahun sekarang, jika tidak estimasi kasar dibuat secara manual.
2.4.2        Memutuskan Asumsi dan Pedoman
Rencana strategis yang telah diperbarui memasukkan asumsi-asumsi luas seperti pertumbuhan dalam produk domestik bruto (PDB), pergerakan musiman, tarif upah tenaga kerja, harga-harga dari bahan baku penting, tingkat bunga, harga jual, kondisi pasar seperti tindakan pesaing, dan dampak dari undang-undang pemerintah disetiap negara dimana perusahaan beroperasi.
Rencana strategis telah diperbarui telah berisi implikasi terhadap pendapatan beban, dan arus kas dari fasilitas operasi sekarang dan perubahan dalam fasilitas-fasilitas ini akibat membuka pabrik baru, memperluas pabrik yang ada sekarang, menutup pabrik, dan merelokasi fasilitas. Rencana tersebut menunjukkan jumlah modal baru yang kemungkinan aka tersedia dari laba ditahan dan pendanaan baru.
Pertemuan Manajemen
Pertemuan tahunan  dari manajer korporat dan unit bisnis untuk mendiskusikan usulan tujuan dan pedoman. Pertemuan semacam itu umumnya berlangsung beberapa hari dan diadakan jauh dari fasilitas perusahaan guna meminimalkan gangguan.
2.4.3        Interasi Pertama dari Rencana Strategis
Menggunakan asumsi, tujuan, dan pedoman tersebut, unit bisnis dan unit operasi lainnya membuat rencana pertama dari rencana strategis yang mungkin memasukan rencana operasi yang berada dari yang dimasukkan dalam rencana sekarang seperti perubahan dalam taktik pemasaran dengan didukung alasan. Staf unit bisnis melakukan banyak pekerjaan analitis, tetapi manajer unit bisnis membuats keputusan akhir.
Rencana strategis yang telah selesai berisi laporan laba rugi, persediaan, piutang, dan pos-pos kunci neraca lainnya, jumlah karyawan, informasi kuantitatif mengenai penjualan dan produksi, pengeluaran untuk pabrik dan akuisisi modal lainnya, arus kas yang tidak biasa lainyya, dan penjelasan serta justifikasi naratif. Angka-angka cukup terinci meskipun jauh kurang terinci dibandingkan dengan anggaran tahunan untuk tahun depan dan tahun berikutnya, dengan informasi ringkas untuk tahun-tahun sesudahnya.
2.4.4        Analisis
Staf perencanaan dan pemasaran, produksi dan eksekutif fungsional lainnya dikantor pusat menganalisis rencana ini secara mendalam. Unit bisnis X merencanakan taktik pemasaran baru, apakah mungkin bahwa penjualan yang dihasilkan akan sebesar seperti yang diindikasikan oleh rencana tersebut? Unit bisnis Y merencanakan suatu kenaikan dalam jumlah karyawan bagian umum dan administratif, apakah tambahan karyawan tersebut benar-benar diperlukan? Unit bisnis Z mengasumsikan peningkatan yang besar dalam produktifitas, apakah justifikasi pendukungnya realitis? Penelitian pengembangan menjanjikan produk penting baru, apakah unit bisnis siap untuk memproduksi dan menjual produk tersebut?
Jumlah rencana unit bisnis mengungkapkan kesenjangan perencanaan yaitu jumlah dari rencana-rencana individual tidak mencapai tujuan korporat. Hanya ada tiga cara untuk menutup kesenjangan perencanaan
1.      Temukan kesempatan untuk perbaikan dalam rencana unit bisnis
2.      Melakukan akuisisi
3.      Meninjau ulang tujuan korporat

2.4.5        Interasi Kedua dari Rancana Srategis
Rencana dari penyerahan pertama mungkin memerlukan revisi rencana dari beberapa unit bisnis saja, tetapi dapat juga mengarah pada perubahan dalam asumsi dan pedoman yang memengaruhi semua unit bisnis. Secara teknis revisi tersebut lebih sederhana untuk dibuat dibandingkan dengan penyerahan awal, karena hanya memerlukan perubahan dibeberapa angka saja tetapi secara organisasional, ini merupakan bagian yang paling menyakitkan dari proses tersebut karena memerlukan keputusan yang sulit.
2.4.6        Tinjauan dan Persetujuan Akhir
Suatu pertemuan dengan pejabat-pejabat senior korporat umumnya mendiskusikan rencana yang direvisi secara panjang lebar. Rencana tersebut juga mungkin diprestasikan pada suatu pertemuan dengan dewan direksi. CEO memberikan persetujuan akhir. Persetujuan tersebut sebaiknya dilakukan sebelum awal dari proses pembuatan anggaran, karena rencana strategis merupakan input yang penting bagi proses itu.
2.5 LANGKAH-LANGKAH PROSES PERENCANAAN STRATEGIS
1.      Meninjau dan memperbaharui rencana strategis
Peninjauan dan pembaharuan rencana strategis tahun terakhir digunakan untuk menentukan apakah rencana strategis masih cocok dengan lingkungan yang bersifat dinamis ataukah perlu diganti dengan yang baru. Jika perlu diganti dengan rencana strategis yang baru maka implikasinya terhadap pendapatan, biaya, laba dan investasi serta aliran kas perlu diperhatikan.



2.      Memutuskan asumsi dan pedoman
      Kegiatan ini berupa pertemuan antara para manajer korporasi dan unit bisnis untuk mendiskusikan usulan tujuan, asumsi dan pedoman kebijakan yang akan digunakan untuk menyusun program baru.
3.      Iterasi pertama dari rencana strategis
            Didasarkan pada asumsi, tujuan dan pedoman kebijakan yang telah ditentukan pada tahap sebelumnya. Anggota dari staf kantor pusat sering mengunjungi unit bisnis selama proses ini dengan tujuan untuk mengklarifikasi program dan membantu dalam proses perencanaan. Interasi ini menghasilkan usulan rencana strategis baru yang lengkap.
4.      Analisis









BAB III
PEMBAHASAN KASUS
KASUS 8-3
3.1 DAIRYPAK
Earle Bensing memiliki beberapa keputusan sulit yang harus diambil di musim panas tahun 1998. Sebagai Wakil Presiden dari Divisi Champion International DairyPak, ia menghadapi :
·         Penurunan pangsa pasar dalam segmen “jus bermerek” yang bertumbuh di pasar kotak karton kertas domestic.
·         System produksi yang secara teknologi sudah ketinggalan zaman dalam hal pasar yang semakin berkembang.
·         Kapabilitas output yang sangat terbatas yang tidak bertumbuh selama 10 tahun.
·         Pasar internasional yang berkembang pesat yang dilihat oleh perusahaan lebih sebagai masalah dan bukannya kesempatan.
Keputusan pengeluaran modal dan penentuan posisi strategis yang harus dibuatnya di tahun 1998 akan membentu masa depan dari divisi DairyPak selama beberapa tahun ke depan.
I.              Pengepakan Cairan dan Karton Pure-Pak
Jutaan orang Amerika, Eropa, Asia dan Amerika Selatan memulai hari mereka dengan susu atau jus yang dituang dari kotak yang terbuat dari karton kertas. Di tingkat dunia, karton kertas masih merupakan bentuk dominan dari pengepakan susu dan jus di tahun 1988. Tetapi, industri tersebut telah berubah secara dramatis sejak karton Pure-Pak dengan “puncak berbentuk pyramid” menjadi penting pada tahun 1950.
Substitusi Plastik
Polyethylene menggantikan parafin untuk melapisi karton kertas dia tahun 1961. Tidak membutuhkan waktu yang lama setelah itu sebelum seseorang di industry minyak memikirkan untuk membuat karton plastic dan bukannya lapisan plastic untuk karton kertas. Shell Chemical dan Hoover International (sekarang Johnson Controls) mengubah industry pengepakan cairan dalam semalam di tahun 1965 ketika mereka bergabung untuk memperkenalkan pellet resin plastic dan mesin “blow molding” untuk memproduksi botol-botol plastic. Mesin blow molding tersebut sangat mudah digunakan sehingga pengepakan dengan kertas telah turun dari 82 persen pasar susu pada tahun 1971 menjadi 37 persen pada tahun 1985.
Tetapi yang menarik disini adalah meskipun plastic memenangkan 100 persen dari ukuran galon pasar karton, tetapi plastic tidak menghilangkan ukuran-ukuran yang lain dari karton kertas sebanyak yang diprediksikan oleh banyak orang. Plastic lebih ekonomis ketika harga resin rendah. Ketika harganya naik, kertas terlihat bagus. Menebak tingkat harga masa depan dari harga gas ethylene (pemicu utama dari harga polyethylene) merupakan tugas yang amat sangat sulit.
Pemilik perusahaan susu tersebut juga memiliki alasan-alasan nonkeuangan penting untuk tetap menggunakan karton kertas. Pertama, perusahaan susu tersebut tidak mau tergantung pada perusahaan-perusahaan minyak. Dengan menggunakan pemasok ganda-kertas dan plastic-perusahaan susu tersebut menciptakan suatu lindung nilai terhadap harga input yang sangat rentan. Juga, ketika penggunaan-penggunaan baru dari resin plastic diciptakan (penggunaan industrial dan komersial dari wadah plastic), harga input tidak akan menjadi lebih rendah karena plastic merupakan produk sampingan dari gas ethylene. Kedua, perusahaan susu tersebut percaya bahwa kertas merupakan produk terbaik secara nutrisi. Studi-studi universitas telah menunjukkan bahwa kertas melindungi vitamin dan rasa susu dengan lebih baik dibandingkan dengan plastic transaparan. Selain itu, undang-undang baru-baru ini yang melarang pembuangan plastic di Suffolk Country di Long Island telah menciptakan keraguan mengenai apakah plastic akan terus bertahan dalam jangka panjang.
Tampilan 1
Industri Pengepakan Karton Kertas di Tahun 1988
Text Box: SEMUA INDUSTRI PENGEPAKAN
 





 


                 
Text Box: Domestik Text Box: Ekspor
 



Tons (000)
Pangsa Pasar
Eso, Finlandia
342
31%
Billerud
224
20
I-P
180
16
Potlatch
160
15
W-H
60
5
Champion
44
4
CIP, Kanada
102
9

1.112 ton
100%


Tons (000)
Pangan Pasar
IP
230
41%
Champion
202
36
W-H
55
10
Potlatch
50
10
Westvaco
25
3

562 ton
100%




Text Box: TINGKAT DUNIA
 







Pesaing
                  Tampilan 1 merupakan tinjauan globab atas bisnis pengepakan karton kertas di tahun 1988. Ada lima pemain dalam industry domestic Pure-Pak-International Paper, Champion, Potlatch, Westvaco dan Weyerhaeuser. Semua perusahaan ini merupakan produsen karton kertas yang terintegrasi secara vertical sampai penebangan kayu. Juga karena skala dan integrasi ekonomi dari perusahaan-perusahaan ini, pemain baru yang terintegrasi secara vertical terhalang secara efektif. Faktanya, karena skala ekonomi dalam memproduksi karton Pure-Pak, kemungkinan besar bahwa pemain sekarang yang kecil akan keluar dari industry tersebut-sebagaiman yang dilakukan oleh Georgia Pacific di tahun 1981 atau sebagaimana yang dilakukan oleh Weyco di Amerika Serikat bagian Timur di tahun 1982.
                  International Paper merupakan pemimpin industry. IP dianggap sebagai produsen berbiaya rendah, karena telah mencapai ekonomi yang signifikan dengan kapasitas dan ekstrusikonversi yang besar dan terdiversifikasi. IP juga merupakan pemimpin teknologi, dengan investasi yang signifikan dalam pengepakan antiseptic (bebas kuman) dan percetakan rotogravir (teknologi terkini). IP terus memperluas kapasitasnya, secara agresif bertumbuh dalam segmen nonsusu dengan menekankan pada pengepakan antiseptic, isian panas, dan pengepakan tahan lama lainnya, serta secara agresif mengejar operasi konversi lepas pantai mereka sendiri (misalnya, Korea dan Jepang). Bersama-sama dengan strategi ini, IP terus menetapkan harga secara agresif. Tetapi sering kali IP dianggap sebagai pemasok yang tidak dapat diandalkan secara domestic karena mereka rela untuk meninggalkan pelanggan ketika perlu mengembangkan operasi konversi lepas pantai mereka.
                  Champion saat ini merupakan nomor dua, dengan volume domestic yang lebih banyak dibandingkan dengan tiga pemain lainnya sekaligus (lihat Tampilan 1).
                  Potlatch, Westvaco dan Weyerhaeuser semuanya merupakan nomor tiga dalam persaingan. Ketiganya menghadapi kesulitan berkaitan dengan kualitas dan skala yang tidak efisien. Weyerhauser dan Potlatch merespons dengan semakin melirik pada pasar ekspor sementara mencoba untuk mempertahankan celah-celah pasar domestic pilihan. Westvaco terus bertahan dengan celah pasarnya. Tampilan 1 dan 2 merangkum estimasi situasi persaingan untuk tahun 1988.
                  Di luar Amerika Serikat ada tiga produsen utama yang memasok karton Pure-Pak:
                  Enso-Gutzeit-Finlandia- Ketiganya merupakan eksporter nomor satu tingkat dunia dan produsen kedua terbesar di dunia dari karton pengepak cairan-342.000.
                  Billerud-Swedia- Produksi karton kertas sebesaar 224.000 ton ditahun 1988. Ini berkaitan dengan pangsa pasar dunia sebesar 14 persen. Hamper semua dari produksi tersebut di ekspor. TetraPak merupakan pelanggan tunggal tersebut.
                  CIP-Montreal, Kanda- Tiga pabrik (Quebec, Ontario dan Alberta) mengonversi bahan lapis polycoated CIP menjadi karton untuk susu dan jus. Pabrik-pabriknya memiliki kapasitas hanya sebesar 34.000 ton per tahun.
Pelanggan Pure-Pak
                  Ada empat kelompok pelanggan yang membentuk, mengisi dan menyegel karton Pure-Pak. Posisi Champion dalam keempat segmen ini dirangkum di Tampilan 3.
Tampilan 3
Segmen Pasar untuk Pure-Pak Tahun 1987
Perusahaan Susu AS
Jus Bermerek
Ekspor
(Susu dan Jus Jeruk)
Minute Maid dan Citrus Hill


Dahulu Champion telah menekankan segmen ini (sekitar 150.000 ton di tahun 1988)
Volume Relatif Minor (sekitar 2.000 ton)
Tropicana Volume Nol
32.000 ton (berlapis)
12.000 ton (tidak berlapis)
Jumlah ton Champion telah menyusut sebesar 3% per tahun sejak tahun 1980.
Datar sejak tahun 1980.
Kehilangan bisnis ini karena alasan-alasan mutu di tahun 1981.
Pasar “bergeser” Champion
Pasar keseluruhan telah menyusut sebesar 3% per tahun sejak tahun 1980.
Pasar keseluruhan tumbuh sebesar 10% potensial untuk bertumbuh lebih cepat (pertumbuhan dalam siap saji; penetrasi pasar yang lebih besar dibagian Midwest)

Pasar keseluruhan tumbuh lebih dari 10% per tahun.
Champion telah mempertahankan pangsa pasar (40%) dalam segmen yang terus menurun ini.
Apakah Champion merupakan pemasok “cadangan” dalam segmen ini?

Champion tidak mau berkomitmen di sini untuk jangka panjang

Perusahaan Susu Domestik
                  Pada tahun 1976 ada sekitar 10.000 perusahaan susu di seluruh Amerika Serikat yang memproses dan mendistribusikan susu dan jeruk. Kurang dari 1.000 perusahaan susu bertahan di tahun 1988, tetapi perusahaan susu tetap merupakan pembeli terbesar dari karton kertas di Amerika Serikat. Pada tahun 1988, suatu perusahaan susu biasanya merupakan pengepak regional besar dari banyak merek-merek susu dan jus pribadi. Produk-produk susu umumnya dianggap sebagai komoditas-tidak ada kemampuan untuk mencapai harga premium untuk mereknya. Di tingkat industry, margin laba produk susu agak tipis. Secara keseluruhan, laba berasal dari tingkat perputaran yang tinggi sebagai pemasok tunggal di satu wilayah. Secara keseluruhan, segmen ini telah menurun sebesar 3 persen per tahun selama lima tahun belakangan, tetapi pada tahun 1988, segmen tersebut telah stabil.
Diferensiasi Jus
                  Segmen terbesar kedua adalah pengepak jus bermutu tinggi dan terdiferensiasi- umumnya Seagrams (Tropicana), Coca-Cola (Minute Maid) dan Procter & Gamble (Citrus Hill). Segmen ini diciptakan di tahun 1950-an oleh Tropicana. Coca-cola masuk di tahun 1960 menggunakan merek Minute Maid. Procter & Gamble masuk di tahun 1980-an menggunakan nama mereka baru (Citrus Hill). Lima tahun yang lalu sebelum tahun 1988, penjualan jus dingin meningkat lebih dari 82 persen, dibandingkan dengan 17 persen untuk seluruh industry jus. Pada tahun 1988, diestimasikan bahwa jus dingin akan lebih laku dibandingkan dengan jus konsentrat untuk pertama kalinya, didukung oleh kerinduan orang Amerika dan kenyamanan. Ini merupakan segmen yang tumbuh paling pesat dalam pengepakan cairan di tahun 1988 (mendekati 10 persen setahun). Segmen ini sangat kompetitif sepert yang dapat disimpulkan oleh siapa pun dari ketiga pemain kunci, yang merupakan raksasa-raksasa dalam produk konsumen: “suatu perang jus jeruk semakin intensif ketika pemain-pemain utama mencoba untuk memeras pangsa pasar yang lebih besar” (Well Street Journal,27/4/88). Ketiga pemroses jus besar tersebut mewakili 50 persen dari pasar jus jeruk siap saji- jelas, suatu kesempatan besar untuk industry karton kertas (lihat Tabel 1).
                  Ketiga besar pelanggan tersebut menginginkan grafis tingkat tinggu untuk memasarkan jus, satu karton berteknologi tinggi yang menyimpan minyak esensial, dan suatu karton yang akan menyimpan jus selama 50 hari (bandingkan dengan 14 hari untuk susu). Pelanggan-pelanggan ini mau membayar untuk karton terdiferensiasi tersebut.
Table 1
Segmen Diferensiasi Jus

Pasar Domestik Jus Jeruk Siap Saji
Produksi Jus Jeruk Menggunakan Karton Kertas (ton)

1988
1980
1987
Tropicana
27,3%
11.000
15.000
Minute Maid
17,7
7.000
10.000
Citrus Hill
9,1
0
7.000
Dairies
45,9
18.000
15.000
Total
100%
36.000
47.000

“Pengguna Khusus”
                  Segmen ketiga untuk karton berlapis polyethylene “karton yang tahan oven” (makanan beku atau makanan microwave) dan karton Pure-Pak yang digunakan untuk menyimpan barang-barang yang tidak cair seperti paku atau kamper. Pasar ini bertumbuh dengan lambat. Volume keseluruhan dan volume per pelanggan masih rendah. Secara keseluruhan ini merupakan 4 persen dari volume Champion.
Ekspor
                  Kelompok pelanggan keempat untuk karton Pure-Pak adalah pasar ekspor. Produksi tingkat dunia untuk karton Pure-Pak diestimasikan akan lebih dari 1.600.000 ton pada tahun 1987 dengan hanya sepertiganya (562.000) yang digunakan di Amerika Serikat. Pasar Internasional telah tumbuh lebih dari 16 persen dari tahun 1985 sampai tahun 1988, dengan konsumsi meningkat lebih dari 100 persen di beberapa Negara sebagaimana di tampilkan di Tabel 2.
Tabel 2
Pasar Internasional
Ekspor Stok Karton Lipat AS untuk Pengepakan Cairan berdasarkan Tujuan (000 ton)

1985
1986
1987
Timur Jauh
214
233
248
Eropa
50
56
59
Australia
30
35
36
Afrika
30
28
35
Kanada
9
17
33
Amerika Selatan
30
29
29
Amerika Tengah
13
8
14
Karibia
3
5
7
Timur Tengah
2
10
6
Lain-lain
14
11
14
Total
395
432
481
Gulungan tidak berlapis
94
103
116
Gulungan berlapis
272
313
336
Karton Konversi
29
16
29

II.               DairyPak Champion-Evolusi dari Strategi “Tuai”
            DairyPak memulai operasinya di Cleveland, Ohio dengan 12 karyawan di bulan Desember 1947 sebagai salah satu pemegang lisensi asli dari teknologi Pure-Pak. Pada tahun 1950 DairyPak mengirimkan 540 juta karton- bernilai lebih dari $5 juta- dan perusahaan memerlukan pabrik lain untuk memenuhi permintaan yang meningkat. Ekspansi meliputi pabrik konversi yang dibangun di Athens, Georgia di tahun 1951; di Clinton, Lowa di tahun 1952; Fort Worth, Texas di tahun 1954; dan Morristown, New Jersey di tahun 1958. Lima pabrik konversi yang serupa ini tetap utuh di tahun 1988 sebagai converter dari karton susu dan jus Champion.
            Sejak awal tahun 1960-an sampai tahun 1988, Champion telah memproduksi sekitar 250.000 ton karton berlapis polyethylene per tahunnya. Sampai tahun 1980, hamper semua dari jumlah ton tersebut dikonversi oleh kelima pabrik DairyPak dan dijual ke perusahaan susu. Tujuan utama dari Champion adalah sebagai produsen berbiaya rendah di pasar komoditas.
            Intrusi dari wadah plastic di tahun 1960-an secara dramatis memengaruhi industry karton kertas dan perspektif Champion atas DairyPak. Champion menonton untuk melihat ke mana arah industry perusahaan susu. Studi konsultasi oleh Booz, Allen Hamilton di tahun 1968 yang beredar di seluruh industry tersebut menyarankan bahwa pada pertengahan tahun 1980-an tidak ada satu karton pun yang akan terjual. Reaksi Champion adalah untuk melihat dan menunggu. Sementara Champion melihat dan menunggu, karton kertas tidak mati, tetapi infrastruktur Champion mulai menjadi tua dan ketinggalan zaman secara teknologi. Faktanya, sejak satu mesin baru untuk memproduksi karton kertas mentah telah dibangun di tahun 1965, hanya sedikit perbaikan modal yang diterapkan atau dipertimbangkan sampai musim panas tahun 1988. Dari 33 mesin konversi Champion, 29 dipasang sebelum tahun 1963.
Situasi pada Tahun 1988
            Pada awal tahun 1980-an, ledakan pasar jus menciptakan kesempatan baru karton Pure-Pak- kesempatan untuk mana Champion tidak siap.
            Table 3 menunjukkan perubahan pasar untuk Champion. Data-data ini dengan jelas mengindikasikan bahwa Champion telah dengan berhasil mempertahankan pangsa pasar di segmen yang semakin menurun ini sementara kehilangan hampir dari separuh pangsanya di segmen yang berkembang paling pesat.
Struktur Biaya- Suatu Perspektif Arus Proses
            Salah satu cara untuk memahami posisi DairyPak Champion di tahun 1980 adalah dengan mempelajari arus proses dari potongan-potongan kayu sampai menjadi karton Pure-Pak.
            Pohon yang kemudia dijadikan potongan-potongan merupakan kombinasi dari pohon pinus dan spesies kayu keras di bagian selatan. Kedua input potongan kayu ini di campur dengan bahan kimia untuk memasak dan memutihkan guna memproduksi pulp. Canton Mill memiliki kapasitas pemrosesan kertas sebesar 1.550 ton per hari, tetapi hanya 1.400 ton kapasitas untuk membuat pulp. Oleh karena itu, 150 ton pulp yang telah diproses di beli di pasar terbuka dengan harga $700/ton (biaya produksi di dalam adalah sebuah $278/ton). Kapasitas pemrosesan kertas dari pabrik tersebut dibagi menjadi 850 ton kertas amplop dan 700 ton karton kertas.
            Pulp yang dibeli dan pulp yang dihasilkan di dalam dicampur di mesin kertas di mana pulp tersebut dikeringkan untuk membuat karton kertas tidak berlapis. Tahap mesin kertas menambahkan biaya sekitar $105 per ton pulp.
            Gulungan yang tidak berlapis (beratnya sekitar satu ton masing-masing) kemudian dikirimkan ke pabrik ekstrusi di Waynesville, North Carolina, dengan biaya sebesar $3 per ton. Polyethylene kemudia diterapkan ke kedua sisi karton dengan biaya sebesar $94 per ton. Dari Waynesville, gulungan-gulungan karton berlapis dikirimkan ke kelima pabrik konversi Champion dengan biaya angkut rata-rata sebesar $35 per ton, atau dijual untuk ekspor. Canton juga menjual sebagian dari karton yang tidak berlapis setiap tahunnya ke pabrik konversi lain untuk penggunaan karton lainnya (lihat Tampilan 4).
            Kelima lokasi DairyPak membayar harga transfer tetap sebesar $680 per ton untuk karton berlapis, yang termasuk biaya angkut. Dalam tahap pertama dari operasi konversi, gulungan-gulungan papan berlapis ditenun bersama-sama untuk membentuk jarring panjang yang tidak terputus. Kemudian, nama, logo dan desain dari perusahaan susu tertentu dicetak di satu sisi menggunakan cetakan fleksografis yang sebenarnya merupakan teknologi tahun 1960-an. Total biaya dari operasi konversi adalah sebesar $231 per ton, ditambah $10 per ton untuk biaya angkut ke pelanggan akhir. Rata-rata industry menunjukkan bahwa satu ton karton kertas setara dengan 14.400 karton setengah galon dan harga karton individual adalah antara $0,06 dan $0,08 bergantung pada volume. Rata-rata harga ke pelanggan untuk karton setengah galon adalah sebesar $936 per ton. Ukuran setengah galon bukanlah produk yang paling menguntungkan, tetapi mewakili 50 persen dari penjualan. Arus proses ini adalah sama baik untuk karton susu maupun karton jus karena Champion tidak membedakan keduanya.
            Di perusahaan jus atau perusahaan susu, gulungan-gulungan karton datar bergerak sepanjang mesin penyegelan dimana lapisan polyethylene dipanaskan dengan api gas. Masing-masing karton dilipat dan dilewatkan melalui gulungan “pemanas” dimana muncul gulungan karton dan lapisan polyethylene yang telah menjadi satu, atau “side seamed”. Mesin pengisi kemudian membentuk dan menyegel bagian bawah, mengisi setiap karton dengan cairan dan menyegel bagian atas yang berpiramid. Siklus tersebut selesai ketika perusahaan susu dan jus mengantarkan produk mereka ke took-toko dan supermarket dimana pelanggan memilih karton kertas dibandingkan dengan botol plastic.
            Perusahaan susu kecil umumnya membayar sebesar $0,08 per karton ukuran setengah galon karena perusahaan tersebut tidak dapat memperoleh diskon volume. Susu yang dibeli dari peternak sapi perah biayanya sebesar $0,75 per setengah galon. Proses pasteurisasi biayanya sebesar $0,06 per setengah galon, dan biaya distribusi serta penyusutan akan menambah biaya lagi sebesar $0,06. Perusahaan susu kecil dapat menjual susu tidak bermerek ukuran setengah galon rata-rata sebesar $1,04. Ketika perusahaan susu kecil memproduksi jus jeruk, biayanya serupa kecuali bahwa jeruk biayanya $0,80 per setengah galon. Harga ke supermarket adalah $1,20 per setengah galon yang dikirimkan.
            Minute Maid, perusahaan jus bermerek yang besar memiliki ekonomi yang berbeda. Karton ukuran setengah galon biasanya hanya $0,06 karena diskon volume. Jeruk sendiri biayanya hanya $0,64 per setengah galon, kembali karena volume yang sangat besar. Proses konversi, distribusi, dan penyusutan total biayanya adalah sebesar $0,11. Salah satu buaya utama yang ditambahkan oleh perusahaan jus bermerek adalah biaya penjualan dan iklan nasional, yang rata-ratanya adalah 25 persen dari harga jual distributor sebesar $1,42 ke supermarket.
            Suatu supermarket besar di New Hampshire yang melayani populasi sebanyak 50.000 orang menjual susu regional $1,16, jus jeruk Tropical seharga $2,26  (biayanya sebesar $1,79), Minute Maid seharga $1,89, dan jus jeruk local seharga $1,50. Supermarket besar ini menjual 1.700 karton susu ukuran setengah galon dan 7.000 botol susu dalam galon plastic per minggunya. Di sisi jus jeruk, 170 karton Tropicana ukuran setengah galon, 170 karton Minute Maid dan Citrus Hill ukuran setengah galon, dan 280 karton jus jeruk local ukuran setengah galon yang dijual setiap minggunya.
            Jika system akuntansi Champion akan memisahkan karton susu ukuran setengah galon dari karton jeruk ukuran setengah galon, tentu saja akan ada perbedaan dalam biaya. Table 4 mengidentifikasikan perbedaan proses antara kedua segmen tersebut. Menghitung biaya dari proses-proses ini adalah di luar lingkup dari kasus ini.
Table 4
Perbedaan antara Karton Susu dan Karton Jus Jeruk

Karton Susu Champion
Karton Jus Jeruk Ideal
Pabrik Konversi
Lebih cepat
Jumlah unit per batch yang lebih sedikit
Kualitas cetak yang lebih rendah
Biaya pelayanan yang tinggi
Lebih lambat
Jumlah unit per batch yang lebih banyak (biaya persiapan yang lebih rendah/ton)
Kualitas cetak dan biaya yang lebih tinggi
Banyak dukungan pelanggan
Lebih banyak waktu menjual per ton yang dijual.
Pabrik Ekstrusi
Lapisan yang lebih ringan, pelapisan “profil”
Pendekatan standar bagi hampir semua pelanggan
Lapisan yang lebih berat, lapisan “datar”
Permintaan yang berbeda untuk pelanggan yang berbeda- tidak ada pendekatan “standar”
Mesin Karton Kertas
Fokus pada produksi “menghasilkan banyak ton”
Lebih cepat (kemampuan cetak lebih rendah)
Tidak sekuat jus jeruk (masa kedaluwarsa lebih cepat)
Kekuatan “Z” karton yang lebih tinggi
Dua kali kekuatan resin saat basah (dibandingkan dengan susu)
Lebih lambat (kemampuan cetak lebih tinggi)
Lebih kuat daripada susu (masa kedaluwarsa lebih lama)
Pembuatan Pulp
Mesin kertas amplop menerima permintaan pulp lebih dulu, karton susu terakhir. Hasilnya adalah lebih banyak variasi untuk karton susu.
Campuran pulp standar yang tidak akan berubah.

Strategi Champion Sekarang Ini
Dengan adanya struktur biaya dan perubahan lingkungan yang telah dijelaskan, Champion masih yakin bahwa pasar perusahaan susu domestic akan terus menjadi area utama dari laba, bahkan dengan adanya kontraksi karena plastic. Champion akan berusaha untuk mempertahankan posisi dominannya, tetapi tidak dapat mengharapkan perbaikan dalam volume saat ini kecuali jika pesaing utamanya (IP, Westvaco, Weyerhaeuser atau Potlatch) keluar dari bisnis. Misalnya, pada tahun 1982, Weyerhaeuser keluar dari industry karton kertas di Timur ketika pabrik kertasnya di North Carolina diubah dari pabrik karton menjadi pabrik popok sekali pakai. Diestimasikan bahwa Champion mengambil 30.000 sampai 40.000 ton setahun dari bisnis lama Weyerhaeuser sampai tahun 1988.
Secara keseluruhan, Champion mengakui kekuatannya sebagai berikut :
·         Mesin karton yang besar dan efisen.
·         Fasilitas ekstrusi yang efisien dan berlokasi bagus secara geografis.
·         Lima pabrik konversi karton yang bersaing dan berlokasi strategis.
·         Keberhasilan pabrik konversi karton yang dapat dioven (di Midwest).
·         Posisi yang sangat berhasil di pasar perusahaan susu di timur Rockies.
·         Reputasi pelayanan yang prima diantara perusahaan susu domestic.
·         Orang-orang operasi yang berpengetahuan di seluruh system.
Tetapi Champion juga mengakui kelemahan-kelemahan sebagai berikut :
·         Kapasitas ekstrusi yang terbatas.
·         Kurangnya cetakan rotogravir.
·         Champion tidak mampu merespons secara efisien terhadap kebutuhan yang beragam dari segmen nonperusahaan susu.
·         Meskipun kemajuan yang sangat besar telah dilakukan, tetapi masih ada masalah-malasah yang mengganggu dengan kualitas dari karton.
·         Kurangnya pesaing, kapabilitas pembungkus dan pelabelan di oabrik ekstrusi.
·         Reputasi mengenai komitmen yang tidak pasti di pasar ekspor.
Strategi Champion adalah menjadi produsen berbiaya rendah di segmen perusahaan susu komoditas, mencoba untuk mencari jalan masuk ke segmen jus yang terdiferensiasi, untuk secara hati-hati memperbarui infrastrukturnya tetapi tidak melakukan investasi dalam peralatan cetak dan pembungkus gulungan yang terbaru, dan untuk memandang segmen ekspor dan penggunaan akhir khusus sebagai pelengkap (tidak dibutuhkan komitmen utama).
III.            Musim Panas Tahun 1988
Dimana akan bersaing dan berapa banyak yang harus diinvestasikan merupakan dua pertanyaan sulit yang dihadapi oleh Earle Bensing di tahun 1988.
Usulan pertama yang sedang dipertimbangkannya adalah untuk merenovasi mesin karton kertas dengan total biaya sebesar $43.000.000. Fase I dari usulan ini biayanya adalah sebesar $16.000.000 untuk membangun kembali “sisi basah”, dari mesin tersebut dan akan menghasilkan peningkatan dalam kekuatan internal dari karton (karton yang lebih kuat dan kemampuan cetak yang meningkat). Fase II akan memakan biaya sebesar $27.000.000 untuk “sisi kering” dari mesin tersebut (perbaikan dalam kehalusan untuk kualitas cetak yang lebih besar).
Usulan kedua adalah untuk menambah mesin ekstrusi ketiga di oabrik Waynesville, North Carolina. Biaya dari mesin ekstrusi terbaru mendekati $17.000.000 dan akan memungkinkan Champion untuk bersaing dalam penerapan lapiran polymer multilapis. Pengepakan yang baru timbul di industry jus memerlukan multi-resin dan lembaran plastic untuk memperpanjang masa kedaluwarsa dan untuk menyimpan cairan yang sulit. Mesin ekstrusi baru hanya akan digunakan untuk memperluas lini produk Champion untuk melayani pelanggan dengan kebutuhan ko-ekstrusi yang rumit.
Usulan ketiga yang sedang dipertimbangkan oleh Bensing adalah untuk menambah peralatan pembungkus gulungan di lokasi Waynesville. Di tahun 1988, gulungan berlapis dikirimkan ke luar negeri tanpa disegel, sehingga terpapar dengan udara luar ketika disimpan di perjalanan maupun di kargo. Hal ini menimbulkan masalah-masalah kebersihan dan estetika, karena kelembaban dan baketia dapat menyerang karton tersebut. Peralatan pembungkus gulungan terbaru biayanya adalah sebesar $1.750.000 untuk pengeluaran modal pertama, satu operator dari mesin tersebut dengan gaji sebesar $30.000 per tahun, dan beban bahan baku sebesar $2,50 per ton. Dan Champion tidak dapat membebankan ke pelanggan untuk lebih banyak gulungan yang dibungkus.
Area investasi potensial keempat adalah menambah mesin cetak rotogravir. Saat ini DairyPak menggunakan fleksografis yang mencetak dari papan yang terbuat dari kaeret. Metode ini sangat popular karena tidak mahal. Setelah pengeluaran modal awal sebesar $1,5 juta, harga papannya adalah sebesar $150 per unit dan enam papan dibutuhkan untuk proses enam warna. Kualitasnya tidak sebagus cetakan offset atau rotogravir, tetapi kualitas cetakan yang tinggi tidak pernah diperlukan di segmen bisnis perusahaan susu.
Dalam cetakan rotogravir (atau intaglio), silinder cetakan disiapkan dan dilapisi untuk menerima citra cetakan secara fotografis. Bagian dari permukaan silinder yang dapat mencetak disketsa sebagai sel-sel mikroseptik dan berbentuk seperti cangkir sementara area yang tidak mencetak tetap tidak tersentuh. Rotogravir memberikan hasil akhir yang akurat dan berkualitas tinggi- tetapi biayanya mahal. Beban modal awal serupa dengan fleksografis (mendekati $1,5 juta) tetapi satu silinder biayanya $2.500. dengan proses enam warna dan hanya satu batch produksi akan memakan baya sebesar $15.000. dan setelah batch tersebut diselesaikan, silinder-silinder itu mungkin tidak akan digunakan kembali. Table 5 merangkum kesempatan-kesempatan investasi tersebut.
Tidak hanya Bensing harus menghadapi keputusan investasi, ia juga harus memutuskan siapa yang akan memperoleh jumlah terbatas dari karton yang dihasilkan oleh Champion setiap tahunnya. Apakah perusahaan susu, yang total pasarnya telah menurun 3 persen setahun tetapi yang selalu merupakan pelanggan utama dari DairyPak? Apakah produsen jus besar (coca-cola atau Procter & Gamble)- yang pasarnya bertumbuh 10 persen dan yang akan membayar jumlah yang besar unuk karton tetapi menuntut kualitas konsisten yang tidak mampu dihasilkan oleh Champion? Atau apakah pasar ekspor- yang bertumbuh pesat tiap tahunnya, dan di mana harga tinggi adalah mungkin karena situasi mata uang yang menguntungkan, tetapi merupakan pasar di mana Champion tidak pernah mencoba untuk bersaing secara agresif, baik sebgaia pemasok karton maupun sebagai pabrik konversi?
Pemasaran karton kertas ke industry jus menawarkan potensial yang amat besar. Meskipun area Ner York hanya merupakan 7 persen dari populasi AS, penduduk New York mengonsumsi 14 jus jeruk yang dijual. Jika ekspansi tiga besar berhasil di luar New York dan New England, maka volume karton kertas berkualitas akan meledak. Ini merupakan kesempatan besar untuk Champion, jika perusahaan siap untuk bersaing di pasar tersebut.
Kesempatan tersebut tentu saja ada untuk DairyPak. Tetapi apakah Earle Bensing memiliki informasi yang tepat untuk membuat keputusannya ? apakah ada gambaran yang akurat mengenai biaya dan nilai yang diciptakan dari mesin kertas, pabrik ekstrusi, dan pabrik konversi? Apakah ada informasi yang mencukupi mengenai pesaing dan pasar? Secara keseluruhan, apakah Bensing memiliki alat-alat keuangan untuk mengevaluasi opsi investasi dan pemasaran yang terbuka untuknya?

3.2 Hubungan Teori dengan Kasus
Hubungan teori dengan kasus
            Perencanaan strategis
Saat dairypak mangahadapi kesulitan atau masalah yang terjadi maka dairypak menentukan posisi strategis atau merencanakan strategi yang dibuatnya, untuk masa depan perusahaan beberapa tahun yang akan datang untuk menghadapi masalah yang terjadi yaitu penurunan pangsa pasar dalam segmen “jus bermerek”, sistem produksi yang secara teknologi sudah ketinggalan zaman, kapabilitas output yang sudah sangat terbatas, dan pasar internasional yang berkembang pesat yang bagi dairy pak merupakan masalah bukan kesempatan.

            Evolusi dari perencanaan strategis
Evolusi dari perncanaan strategis merupakan perubahan yang lambat dalam merencanakan strategi. evolusi dari stategi “tuai” dairypak champion di saat dairypak menerima permintaan yang meningkat dan perusahaan memerlukan pabrik lain untuk memenuhi permintaan. Dimana tingginya permintaan ini karena dairypak merupakan produsen biaya rendah di pasarkomoditas. Pada tahun 1960-an menyarankan bahwa pada pertengahan 1980 diprediksi karton kertas tidak akan terjual, tetapi reaksi dairypak hanya melihat dan menunggu  karena itu infrastrukturnya pun sudah mulai ketingalan zaman secara teknologi. Reaksi dairypak yang lambat ini yang disebut evolusi dari perencanan strategis karena tidak ada tindakan atau strategi apa yang di buat untuk mengantisipasi hal tersebut.
           


            Perhitungan biaya
Sistem akuntansi champion yang memisahkan karton susu ukuran setengah galon dari karton jeruk setangah galon , sehingga menyebabkan terjadinya perbedaan biaya.ini terjadi karena perbedaan proses antara karton susu champion dengan karton jus jeruk.

            Menganalisis program-program yang sedang berjalan
·         Strategi Champion adalah menjadi produsen berbiaya rendah di segmen perusahaan susu komoditas, mencoba untuk mencari jalan masuk ke segmen jus yang terdiferensiasi, untuk secara hati-hati memperbarui infrastrukturnya tetapi tidak melakukan investasi dalam peralatan cetak dan pembungkus gulungan yang terbaru, dan untuk memandang segmen ekspor dan penggunaan akhir khusus sebagai pelengkap. Champions menganalisis kekuatan dan kelemahan yang mereka punya diantara kekuatannya Mesin karton yang besar dan efisen.Fasilitas ekstrusi yang efisien dan berlokasi bagus secara geografis. Lima pabrik konversi karton yang bersaing dan berlokasi strategis. Keberhasilan pabrik konversi karton yang dapat dioven (di Midwest).Posisi yang sangat berhasil di pasar perusahaan susu di timur Rockies.Reputasi pelayanan yang prima diantara perusahaan susu domestic. Orang-orang operasi yang berpengetahuan di seluruh system.
 kelemahan-kelemahan sebagai berikut :
Kapasitas ekstrusi yang terbatas, Kurangnya cetakan rotogravir, Champion tidak mampu merespons secara efisien terhadap kebutuhan yang beragam dari segmen nonperusahaan susu, malasah yang mengganggu dengan kualitas dari karton.Kurangnya pesaing, Reputasi mengenai komitmen yang tidak pasti di pasar ekspor.
            Menganalisis program-program yang baru diusulan
            Dimana kan bersaing dan berapa banyak yang harus diivestasikan merupakan dua pertanyaan sulit yang dihadapi earle bensing ditahun 1988. Dimana harus menganalisis program-program yang diusulkan diantaranya, Usulan pertama yang sedang dipertimbangkannya adalah untuk merenovasi mesin karton kertas dengan total biaya sebesar $43.000.000. Usulan kedua adalah untuk menambah mesin ekstrusi ketiga di oabrik Waynesville, North Carolina. Usulan ketiga yang sedang dipertimbangkan oleh Bensing adalah untuk menambah peralatan pembungkus gulungan di lokasi Waynesville.





BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
            Suatu rencana strategis menunjukkan implikasi, beberapa tahun ke depan, dari implementasi strategi perusahaan.Karena strategis atau strategis digunakan dalam kedua istilah, maka ada kemungkinan timbul kebingungan. Perbedaannya adalah bahwa formulasi strategis merupakan proses untuk memutuskan strategi baru, sementara perencanaan strategis merupakan proses untuk memutuskan bagaimana mengimplementasikan strategi tersebut.
Proses tersebut melibatkan langkah-langkah sebagai berikut, Meninjau dan memperbarui rencana strategis dari tahun lalu, Memutuskan asumsi dan pedoman, Interasi pertama dari rencana strategis baru, Analisis, Interasi kedua dari rencana strategis baru, Meninjau dan menyetujui.
ABC dapat menunjukkan bahwa produk rumit dengan banyak komponen terpisah memiliki biaya desain dan produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang lebih sederhana, bahwa produk dengan volume rendah memiliki biaya per unit yang lebih rendah dibandingkan dengan produk yang bervolume tinggi.


DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N. Govindarajan, Vijay-sistem pengendalian manajemen-Jakarta:salemba empat, 2012,2,jilid-598 hlm.




Tidak ada komentar :

Posting Komentar