Senin, 07 November 2016

Makalah Manajemen Stratejik dan Keberhasilan Usaha


Mata kuliah                                                                           Dosen pembimbing
Managemen Stratejik                                                           Eni Novriani,SE, M.Si, Ak

TUGAS KELOMPOK 1
Makalah Manajemen Stratejik dan Keberhasilan Usaha
logo1
DISUSUN OLEH :


JURUSAN :AKUNTANSI
SEMESTER/LOKAL: V/C

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2015



KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
              Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
   
   
        Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
   
   Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang
Makalah Manajemen Stratejik dan Keberhasilan Usaha ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.




   
                                                                                                          pekanbaru, 30 september 2015
   


                                                                                        
                                      Penyusun




DAFTAR ISI
Cover.............................................................................................................................................. 1
Kata Pengantar............................................................................................................................. 2
Daftar isi......................................................................................................................................... 3
BAB I Pendahuluan...................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Makalah......................................................................................................................... 5
1.4 Manfaat Makalah...................................................................................................................... 5

BAB II Pembahasan..................................................................................................................... 6
2.1 Proses Manajemen Stratejik...................................................................................................... 6
2.2 Misi dan Visi Stratejik............................................................................................................... 7
2.3 Tingkatan Manajemen Stratejik................................................................................................. 8
2.4 Strategi bisnis............................................................................................................................ 9
2.5 Penilaian Stratejik...................................................................................................................... 11
2.6 Keberhasilan Usaha................................................................................................................... 14

BAB III PENUTUP...................................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................ 15
3.2 Saran.......................................................................................................................................... 15
3.3 Daftar Pustaka........................................................................................................................... 15





BAB I
Pendahuluan

1.1    latar belakang
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu  penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan direksi  dan dilaksanakan oleh CEO  serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar.Inti dari manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis.Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi.Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi.Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi.Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan strategis, batas-batas negara diabaikan.Untuk mengetahui dan menghargai dunia dari perspektif orang lain telah menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis. Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalam pengambilan keputusan yang disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan yang ada di sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi.Menopang manajemen strategis tergantung pada manajer mendapat pengertian mengenai pesaing, pasar, harga, pemasok, distributor, pemerintah, kreditor, pemegang saham dan pelanggan diseluruh dunia.



Harga dan mutu dari produk dan jasa perusahaan harus dapat bersaing di seluruh dunia, bukan hanya di pasar lokal.
1.2    rumusan masalah
1.      bagaimana proses manajemen stratejik?
2.      apa visi dan misi stratejik?
3.      Bagaimana tingkatan manajemen stratejik?
4.      Bagaimana strategi bisnis?
5.      Bagaimana penilaian stratejik?
6.      Bagaimana keberhasilan usaha?

1.3    tujuan makalah
1.      mengetahui proses manajemen stratejik
2.      mengetahui visi dan misi stratejik
3.      mengetahui tingkatan manajemen stratejik
4.      mengetahui strategi bisnis
5.      mengetahui penilaian stratejik
6.      mengetahui keberhasilan usaha

1.4    manfaat makalah
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca untuk lebih menambah wawasan nya terutama mengenai  Manajemen Stratejik dan Keberhasilan Usaha.






BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Proses manajemen stratejik
            Manajemen stratejik merupakan proses penataan tentang perumusan dan pengendalian strategi yang terdapat dalam suatu organisasi. Dalam pentaan tersebut diharapkan dapat dilakukan upaya pengembangan organisasi jangka panjang,dalamrangka untuk peningkatan kompetensi yang nyata berbeda dariorganisasi yang lainnya. Untuk pengembangan suatu organisasi maka keputusan organisasi itulah haruslah diambil dengan berorientasi secara terpusat dan terintegrasi didalam menghadapi lingkungan yang terus berubah.
            Suatu keputusan organisasi bersifat stratejik bila keputusan tersebut dapat mengarahkan pola kegiatan organisasi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaranorganisasi.alat koordinasi dalam pelaksanaan organiasasi bagi pencapaian tujuan dan sasarannyaadalah strategi. Dalam proses perumusan strategi, suatu organisasi terlebih dahulu mnentapkan visi dan misi serta tujuan organisasitersebut, dengan mempertimbangkan hasil analisis eksternal dan internal dengan pola yang dianut.
Analisis stratejik
-internal
-eksternal
 
            Proses manajemen stratejik bermula pada gambaran maksud mendasar didirikannya suatu organisasi serta nilai-nilai organisasi yang diharapkan, yang dicerminkan sebagai visi dan misi organisasi. Kemudian proses itu dilanjutkan dengan penetapan tujuan dan sasaran yang merupakan target-target yang spesifik. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis startejik, dari eksternal maupun internal, dan mempertimbangkan tujuan dan sasaran organisasi yang telahditetapkan, maka dirumuskanlah strategiangdiharapkan dpat mengkoordinasi sarana dan kegiatan organisasi agar dapat mengarah pada pencapaiantujuan dan sasarn organisasi yang telahditetapkan. Kemudian startegi yang telah dirumuskan diangkat  atau diungkit dalam pengimplementasian yang didukung oleh kepemimpinan stratejik, dimana pelaksanaan nya selalu dipantau agar dapat sejalan dengan strategiorganisasi.


Text Box: Strategi
Alat koordinasi dimana mengejar mengejar tujuan dan sasaran
-Arena
-sarana
-kendaraan
-pembela
Pentahapan
-logika ekonomi
 











Secara teknis proses manajemen stratejik dilakukan dengan lima tahapan yaitu:
1.      Pengembangan suatu visi stratejik yang mengarahkan dan menfokuskan pada masa depan organisasi perusahaan
2.      Menentukan tujuan dan sasaran untuk mengukurkemajuan pencapaian visi stratejik organisasi perusahaan
3.      Merumuskan stratejik untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan
4.      Mengimplementasian dan melaksanakan stratejik secara efektif dan efisien
5.      Menilai kinerja dan melakukanpenyesuain koreksi, untuk kebutuhan organisasiperusahaan jangka panjang, baik tetang pengarahan,tujuan,strategi atau pendekatan dalam strategi

2.2 misi dan visi stratejik
            Visi merupakan pernyataan yang sederhana, mau diarahkan kemana jalannya organisasi, dan apa yang diinginkan pimpinan organisasi untuk dicapai pada masa depan dalam jangka panjang. Sedangkan misi merupakan pernyataan tentang berdirinya organisasi perusahaan, sebagai nilai dan maksud mendasar dari didirikanya organisasi tersebut.
Diamond: Strategi
Alat koordinasi dimana suatu organisasi mengejar tujuan dan sasarannya, terdiri dari lima unsur arena, pembeda pentahapan dan logika ekonomi
            Misi dan visi stratejik memberikan gambaran tentang maksud dan nilai mendasar dalam menjalankan suatu organisasi. Oleh karena itu misi dan visi stratejik merupakan dasar nilai bagi jalannya organisasi, sehingga misi dan visi stratejik akan mempengaruhi proses perumusan dan pengimplementasian strategi.
 








Dengan pengambaran misi dan visi organisasi, maka kita dapat memahami aturan peran yang terdapat dalam pengoperasian kegiatan organisasi yang kompleks. Dari uraian misi dan visi stratejik organisasi tersebut kemudian diterjemahkan kedalam tindakan stratejik, yangmenjadi




dasar perbaikan bagi peningkatan kinerja organisasi dan posisi bersaingnya. Sering kali terdapat kekaburan pemahaman tentang rumusan yang jelas mengenai misi dan visi stratejik suatu organisasi perusahaan.rumusan misi suatu organisasi secara jelas menunjukan deskripsi perusahaan, tentang bisnis yang dijalankan dan maksud dari organisasi tersebut didirikan. Sedangkan visi stratejik dari suatu organisasi menggambarkan lingkup bisnis yang diharapkan akan dijalankan pada masa depan dan mau dibawa kemana jalannya organisasi. Misi dan visi stratejik memperkuat dan mendukung strategi, sebaliknya strategi memberikan rencana yang mengkait dengan upaya merealisasikan misi dan visi.
            Visi stratejik mempunyai hubungaan yang kuat dengan realitas organisasi yang membutuhkan strategi yang konkret. Misi dan visi stratejik merupakan peralatan yang sangat penting perananya, akan tetapi karena keduannya bersifat sangat umum dan bersifat mendua dilihat dari desainnya maka dalam merealisasikannya haruslah sangat berhati-hati dalam menyusun danmengeksekusi suatu strategi.akhirnya perlu disadari adalah maksud yang mendasar dan alasan suatuorganisasi didirikan, sedangkan visi menggambarkan untuk menjadi apa organisasi yang diinginkan tersebut.

2.3  Tingkatan manajemen stratejik
Dalam pelaksanaan manajemen stratejik,terdapat proses dan tingkat atau level dari strategi.tingkat atau level manajemen dari manajemen stratejik adalah manajemen stratejik pada tingkat puncak organisasi atau di kenal dengan strategi level korporasi.Kemudian di ikuti oleh tingkat pelaksanaan yaitu strategi level divisional dan berikut nya tingkat strategi fungsional serta terakhir adalah strategi level operasional.
Perkembangan organisasi akan terus berubah baik secara formalitas,maupun secara structural dan hal ini juga mempengaruhi hirearki  di dalam suatu organisasi.dalam penyususna strategi pada setiap tingkat atau level dalam organisasi , dipengaruhi oleh ahli stratejik.
Strategi yang sangat menentukan di dalam sustu grup organisasi bisnis adalah strategi  jaringan (network strategi).strategi ini di kembangakan dala gup organisasi bisnis adalah untuk mencapai tujuan keseluruhan grup organisasi dan bukan tujuan dari masing-masinng organisasi tunggal.Strategi jaringan mengkoordinasikan tindakan di antara persekutuan organisasi.strategi


jaringan bersifat formal dan tegas.bentuk perumusan strategi jaringan masih dalam jaringan hubungan relevan.
Organisasi bisnis tunggal di kembangkan strategi yang berbeda,yaitu strategi korporat,strategi ini mempunyai dua focus yaitu menspesifikasikan industry divisi bisnis dari organisasi akan bersaing dan mengalokasikan sumber-sumber daya perusahaan untuk divisi ini.dengan strategi korporat perusahaan akan lebih dapat menentukan arah untuk jenis-jenis pesaing yang di hadapi oleh divisi bisnis.
Tingkat strategi berikutnya adalah strategi bisnis yang merupakan strategi yang di hasilkan di dalam bisnis yang independen dari suatu perusahaan besar.Strategi tingkat berikutnya lebih berorientasi pada operasional,yaitu strategi fungsional.Strategi ini di koordinasikan oleh strategi tingkat bisnis,strategi fungsional merupakan strategi bisnis dalam beberapa bidang seperti teknologi informasi,hubungan manusia,riset dan pengembangan serta pemasaran.tingakat strategi yang terakhir adalah strategi individual,strategi ini merupakan usaha-usaha langsung individu baik di dalam maupun di luar organisasi,untuk melindungi dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
2.4 Strategi bisnis
Bisnis atau usaha sering diartikan sebagai aktivitas yang dapat memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan atau pendapatan, melalui transaksi.kegiatan bisnis tidak hanya mencakup perdagangan, tetapi setiap aktivitas yang dapat memberikan hasil pendapatan atau penerimaan bagi seseorang atau kelompok orang dan perusahaan.
Perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pertanian mencakup antara lain bidang usaha perkebunan dan bidang usaha agribisnis. Sedangkan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur mencakup antara lain industri makanan, minuman dan tembakau, indurstri pakaian jadi dan kulit, industri kertas, percetakan dan penerbitan, serta industri kimia dan barang–barang dari bahan kimia.

Suatu  perusahaan dapat bergerak dalam suatu bidang usaha, dalam hal ini dikenal sebagai perusahaan bisnis tunggal atau single business yang biasanya berada dalam bisnis intinya, dan dalam hal ini merupakan core business-nya.


Perusahaan atau badan usaha dalam menjalankan aktivitas bisnis selalu diukur keberhasilannya dari hasil kinerjanya. Untuk pengukuran keberhasilan tersebut, setiap badan usaha atau perusahaan harus dapat membuat atau menyajikan laporan bisnis, yang mencerminkan laporan laba rugi perusahaan dan laporan keuangan lainnya.
Suatu perusahaan akan selalu berupaya menawarkan perbedaan atau diferensiasi dari produk atau jasa dengan kualitas yang superior, sehingga dapat memberikan nilai pelanggan superior. Oleh karena itu, peningkatan kepuasan pelanggan  hanya mungkin dapat mencapai, bila manager selalu dapat menyusun strategi bisnis yang kreatif dan fleksibel.
Konsep yang dikembangkan Michael Porter dalam pengambilan keputusan strategi bisnis, dikenal sebagai strategi generic. Strategi ini menggambarkan kedudukan stratejik yang dirancang untuk mengurangi peranan pengaruh dari lawan, yang mencakup penekanan keunggulan biaya murah atau rendah, keunggulan diferensisasi produk,serta focus pada biaya rendah dan focus pada keunggulan diferensiasi produk.
Keunggulan stratejik
Kenaikan yang                                                            kedudukan
 diterima pelanggan                                                     biaya murah


Diferensiasi

 


KEPEMIMPINAN
BIAYA MURAH
 
 

pasar
yang
luas



                                             FO      
 



KUS
 
 

pasar
tertentu
yang
sempit



Keberhasilan suatu perusahaan mempertahankan keunggulan bersaing yang berkelanjuan dapat di capai hanya karena dua tindakan stratejik,yaitu:pertama dengan strategi bisnis yang mempertahankan keunggulan bersaingnya, kepuasan pelanggan dan tingkat lyalitas pelanggan.kedua,dengan mengembangkan program pemasaran yang kreatif dan fleksibel,guna mempercepat dan mengejar peluang dan peningkatan keuntungan perusahaan.Kedudukan yang terintegrasi,yaitu kedudukan di mana unsure-unsur dari suatu posisi atau kedudukan untuk mendukung penguatan keberadaan yang lain. Memang terdapat kesulitan bagi suatu perusahaan untuk menjaga penawaran yang diberikan, melalui diferensiasi produk dengan harga premium tetapi masih menjaga terdapatnya struktur biaya yang murah dibanding dengan pesaing-pesaingnya.  

2.5 penilaian stratejik
            Pengukuran kinerja merupakan dasar bagi penilaian startejik.secara umum tujuan dan sasaran finansial berhubungan dengan pertumbuhan dan pendapatan, profibilitas dan return on investment (ROI). Sedangkan tujuan sasaran stratejik berhubungan dengan kedudukan pemasaran perusahaan dan kekuatan bersaingnya.

            Tujuan dan sasaran stratejik dipergunakan untuk mengoperasikan misi dan visi stratejik. Hal ini diharapkan dapat membantu untuk memberikan panduan bagaimana organisasi perusahaan dapat bertindak agar terarah pada harapan visi dan misi perusahaan. Panduan dan harus dinyatakan lebih spesifik dan mencakup tahapan dalam kerangka waktu. Sehingga dapat dinilai dan dievaluasi untuk penilaian haruslah terdapat ukuran yang spesifik, sehingga dapat ditentukan apakah organisasi ini telah berjalan sesuai arahan yang tepat dengan tujuan dan sasaran yang mencakup dua kategori yaitu keuangan dan non finansial.tujuan dan sasaran finansial atau keuangan perusahaan pada dasarnya adalah indikator yag tertinggal yang menggambarkan hasil dari keputusan masa lalu yang  tercermin pada kegiatan organisasi. Sedangkan prediktor yang dapat dipercaya dan diandalkan dalam keberhasilan suatu perusahaan di pasar dan kinerja keuangan pada masa depan adalah tujuan dan sasaran stratejik.


            Untuk memahami hubungan keterkaitan yang kompleks antara stratejik dan kinerja perusahaan perlu dipelajari kerangka konseptual.ada 3 komponen utama yang saling berhubungan. Hubungan yang saling terkait pertama adalah antaramaksud dan tujuan perusahaan dan strategi kepemimpinan. Hubungan kedua menggambarkan lingkungan organisasi dalam kaitannya dengan lima komponen yang saling terkait, yaitu struktur,sistem,proses,orang/karyawan dan budaya. Hubungan saling terkait ketiga adalah perumusan kinerja suatu perusaha dengan dua filosofi yang berbeda dari pelaksanaan





pengendalian. Keranagka konseptual ini diharapkan dapat membantu identifikasi tantangan aktual dan potensial, seta gambaran hambatan atau rintangan yang dihadapi dalam upaya menyukseskan implementasi pada suatu arah stratejik yag dipilih.
            Didalam menghadapi keraguan akan keberhasilan sistem pengendalian keuangan dalam mengukur kekurangmampuan perusahaan menerapkan strateginya, robert kaplan dan David Norton, dua guru besar Harvard Bussines School, kemudian mengembangkan indikator kinerja kuncidalam 4 kategori, yaitu kategori keuangan, kategori pelanggan, kategoribisnis dan internal sertakategori pertumbuahan dan pembelajaran keempat indikator kinerja dituangkan dalam konsep yang dikenal sebagai “balanced scorecard”. Konsep ini merupakan alat manajemen yang mampu  : mengklarifikasikan visi organisasi dan strategi serta menerjemahkankedalm aksi atau kegiatan. Ini merupakan suatu caradalam menciptakan fokus atau upaya perusahaan untuk mengimplementasikan strategi yang dipilih atau ditetapkan.




Kinerja/ pengendalian
 
 



































            Penggunaan sistem pengukuran kinerja “balanced scorecard” yang menekankan pada suatu keseimbangan antara tujuan dan sasaran stratejik,agar dapat dicapai hasil yang optimal. Oleh karena itu ini mencakup target kinerja keuangan dan target kinerja stratejik yang meliputi 3 area yaitu, masalah yang terkait dengan pelanggan eksternal, proses bisnis internal, dan kegiatan pembelajaran internal dan pertumbuhan. Dalam kaitannya dengan masalah pelanggan eksternal anatra meliputi masalah kepuasaan pelanggan,loyaitas merek dan ketepatanwaktu penyyerahan. Sedangkan dalam proses bisnis internalyang ditekankan adalah kepentingan perusahaan untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. Mengenai kegiatan pembelajaran internal dan pertumbuhan,yang ditekankan adalah pada keterkaitan dengan sumber daya manusia,teknologi informasi dan kualitas pengorganisasian sepertiyang terdapatanya kekompakan atau kerja sama. Pola keterkaitan antara tujuan dan sasaran keuangan dengan tujuan dan sasaran stratejik dalamperusahaan dengan menekankan pendekatan balanced scorecard untuk mengukur kinerja organisasi.

            Upaya atau kegiatan penilaian stratejik dilanjutkan dengan pengukurankinerja hasil investasi,yaitu berupa penilaian stratejik dari investasi yang dilakukan dalam kondisi persaingan. Dalam pengukuran dan penilaian terdapat tiga langkah analitis yaitu “pemposisian” atau “positioning”, “keberlanjutan” atau “sustainbility”, dan “fleksibiltas”. Penekanan dari langkah positioning adalah permasalahan keunggulan bersaing dan penekanan dari langkah sustainbility adalah pada permasalahan dinamika bersaing, , sedangkan penenkanan dari langkah fleksibilitas adalah pada pilihan revisi dan rencana investasi awal. Kajian yang dilakukan untuk penilaian stratejik tersebut adalah dengan pertimbangan strategi bersaing. Dimana perusahan menggunakan kerangka positioning, sustainability, dan fleksibilitas yang harus lebih dipertajam dan diklarifikasi secara tepat atas dasar pilihan konsistensi pelaksanaannya.
            Penilaian stratejikyang berkaitan dengan investasi. Dengan melakukan penilaian stratejik untuk investasi dengan formula penggunaan tingkat diskonto perlu mempertimbangkan faktor preferensi waktu perkembangan tingkat inflasi dan tingkat risiko. Disamping ketiga faktor tersebut didalam kondisi persaingan perlu diperhatikan kerangka strategi yang terdiri dari 3 langkah analitis seperti yang telah diutarakan seperti positioning, sustainability, dan fleksibilitas. Dengan langkah positioning manajer melakukan analisis investasi perlu memperkirakan dampak keunggulan bersaing perusahaan dengan menfokuskan pada bisnis di pasar-produk yang ditekuni. Padadasarnya keunggulan bersaing perusahaan dapat menenkankan pada kualitas produk yang baik atau pada keunggulan biaya operasional.
             Pada langkah analisiskedua dari suatu kerangka bersaing adalah sustainbility yang berkaitan dengan  investasi dan bedampak profibilitas jangkapanjang analisis bagi penilaian investasi yang berdampak jangka panjang dalam kondisi persaingan, dapatberupa keberhasilan imitasi produk dari pesaing,atau pengembangan subsitusi produk. Langkah analisis ketiga dari perumusan strategi bersaing pada penilaian investasi adalah”fleksibilitas”.langkah ini difokuskan pada ketidakpastian yang terjadi dalam kondisi persaingan dan juga dampak yaitu berbagai opsi sumber daya. Perspektif stratejik dalam langkah ini adalah ditujukan untuk mempertimbangkan kondisi ketidakpastian yang akan terjadi dalam nilai opsi yang akan dipilih pada saat awal proyek investasi.








2.6 Keberhasilan Usaha
            Keberhasilan usaha tau bisnis suatu perusahaan merupakan keberhasilan perusahaan dalam menghadapi persaingan pasar. Sedangkan pencapain kinerja keuangan merupakan targetkeuangan atau keuntungan yang diharapkan pada masa depan. Selain kinerja keuangan terdapat kinerja nonfinansial yang juga menjadi terget,sesuai dengan tujuan dan sasaran stratejik diperusahaan.
            Keberhasilan usaha dapat dilihat dari sisi kuantitatif dan sisi kualitatif. Dari sisi kuantitatif umumnya berkaitandengan keuangan atau fiansial seperti paten,reputasi, dan kecepatan pengembangan produk. Kedua kriteria keberhasilan usaha ini sering diperguanakan suatu perusahaan untuk mengetahui perkembangan keberhasilan usaha perusahaan tersebut.
            Kriteria keberhasilanusaha dari sisi keuangan atau finansial suatu perusahaan antaralain dapat berupa :

1.      Pertumbuhan penjualan (sales growth)
2.      Rasio keuntungan dengan modal (return on invested capital)
3.      Rasio keuntungan dengan ekuitas (return on equity)
4.      Rasio keuntungan dengan asset (return on assets)
5.      Rasio keuntungan dengan penjualan(return on sales)
6.      Penjualan per karyawan (sales employee)
7.      Perputaran persediaan (inventory turnover)
8.      Perputaran piutang (account receivable turnover)
9.      Rasio utang (debt ratio)
10.  Penghematan biaya (cost reduction)
           
Kriteria keberhasilan usaha dari sisi nonfinansial suatu perusahaan antara lain
·         kepuasaan pelanggan
·         Keluhan pelanggan
·         Retensi pelaggan
·         Pengembalian produk
·         Kualitas atau mutu  produk
·         Paten
·         Reputasi
·         Produk baru yang masuk pasar (new product released)
·         Kecepatan pengembangan produk
·         Employee turnover

Kedua kriteria penilaian kinerja stratejik dari keberhasilan usaha perusahaan seperti yang diutarakan diatas tidaklah semuanya selau digunakan oleh perusahaan. Faktor kriteria yang digunakan untuk menjadi target dalamtujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam keputusan stratejik perusahaan.

Keberhasilan usaha perusahaan dari waktuke waktu tentunya harus terus dinilai dan di evaluasi,terutamayang berkaitan dengan posisi perusahaan di pasar terutama posisi bersaingnya.posisi bersaingnya dalam rangka keberhasilan usaha perusahaan harus dapat ditingkatkan dan dipertahankan, sehingga menjadi keberhasilan yang berkelanjutan.




BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
·         Manajemen stratejik merupakan proses penataan tentang perumusan dan pengendalian strategi yang terdapat dalam suatu organisasi. Dalam pentaan tersebut diharapkan dapat dilakukan upaya pengembangan organisasi jangka panjang,dalamrangka untuk peningkatan kompetensi yang nyata berbeda dariorganisasi yang lainnya
·         Misi dan visi stratejik memberikan gambaran tentang maksud dan nilai mendasar dalam menjalankan suatu organisasi. Oleh karena itu misi dan visi stratejik merupakan dasar nilai bagi jalannya organisasi, sehingga misi dan visi stratejik akan mempengaruhi proses perumusan dan pengimplementasian strategi.
·         Dalam pelaksanaan manajemen stratejik,terdapat proses dan tingkat atau level dari strategi.tingkat atau level manajemen dari manajemen stratejik adalah manajemen stratejik pada tingkat puncak organisasi atau di kenal dengan strategi level korporasi
·         Keberhasilan suatu perusahaan mempertahankan keunggulan bersaing yang berkelanjuan dapat di capai hanya karena dua tindakan stratejik,yaitu:pertama dengan strategi bisnis yang mempertahankan keunggulan bersaingnya,
·         Tujuan dan sasaran stratejik dipergunakan untuk mengoperasikan misi dan visi stratejik. Hal ini diharapkan dapat membantu untuk memberikan panduan bagaimana organisasi perusahaan dapat bertindak agar terarah pada harapan visi dan misi perusahaan
·         Keberhasilan usaha tau bisnis suatu perusahaan merupakan keberhasilan perusahaan dalam menghadapi persaingan pasar.
3.2 saran
  • Di harapkan makalah ini dapat berguna bagi kita semua dalam pembelajaran Manajemen stratejik
  • Di harapkan makalah ini dapat menjadi pembelajaran bagi teman-teman semua karena masih banyak hal yang perlu kita pelajari dalam proses pentingnya manajemen strategi dalam suatu perusahaan.

3.3 daftar pustaka
·         Assauri,Sofyan. 2013. Strategic Management, Jakarta : Raja Grafindo Persada

Tidak ada komentar :

Posting Komentar