Mata kuliah Dosen pembimbing
Managemen Stratejik Eni
Novriani,SE, M.Si, Ak
TUGAS KELOMPOK 1
Makalah Manajemen Stratejik dan Keberhasilan Usaha
DISUSUN OLEH :
JURUSAN :AKUNTANSI
SEMESTER/LOKAL: V/C
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2015
KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih
lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Makalah Manajemen Stratejik dan Keberhasilan Usaha ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Makalah Manajemen Stratejik dan Keberhasilan Usaha ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
pekanbaru, 30 september 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover.............................................................................................................................................. 1
Kata Pengantar............................................................................................................................. 2
Daftar isi......................................................................................................................................... 3
BAB I Pendahuluan...................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Makalah......................................................................................................................... 5
1.4 Manfaat Makalah...................................................................................................................... 5
BAB II Pembahasan..................................................................................................................... 6
2.1 Proses Manajemen Stratejik...................................................................................................... 6
2.2 Misi dan Visi Stratejik............................................................................................................... 7
2.3 Tingkatan Manajemen Stratejik................................................................................................. 8
2.4 Strategi bisnis............................................................................................................................ 9
2.5 Penilaian Stratejik...................................................................................................................... 11
2.6 Keberhasilan Usaha................................................................................................................... 14
BAB III PENUTUP...................................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................ 15
3.2 Saran.......................................................................................................................................... 15
3.3 Daftar Pustaka........................................................................................................................... 15
BAB I
Pendahuluan
1.1
latar belakang
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan,
dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat
memungkinkan suatu perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen strategis adalah
proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan
untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk
menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen
strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional
suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.Manajemen strategis merupakan
aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan direksi
dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut.
Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait
erat dengan bidang perilaku organisasi.Manajemen strategis berbicara tentang
gambaran besar.Inti dari manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan
organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat
digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis.Manajemen
strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk
pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan
dan terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang
selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi.Bahkan mungkin sampai perlu dianggap
sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi.Seiring
dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat
penyesuaian dan revisi.Pertimbangan global praktis berdampak pada keputusan
strategis, batas-batas negara diabaikan.Untuk mengetahui dan menghargai dunia
dari perspektif orang lain telah menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis.
Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalam pengambilan keputusan yang
disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan yang ada di
sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi.Menopang manajemen
strategis tergantung pada manajer mendapat pengertian mengenai pesaing, pasar,
harga, pemasok, distributor, pemerintah, kreditor, pemegang saham dan pelanggan
diseluruh dunia.
Harga dan mutu dari produk dan jasa perusahaan harus dapat bersaing di
seluruh dunia, bukan hanya di pasar lokal.
1.2
rumusan masalah
1.
bagaimana proses manajemen stratejik?
2.
apa visi dan misi stratejik?
3.
Bagaimana tingkatan manajemen stratejik?
4.
Bagaimana strategi bisnis?
5.
Bagaimana penilaian stratejik?
6.
Bagaimana keberhasilan usaha?
1.3
tujuan makalah
1.
mengetahui proses manajemen stratejik
2.
mengetahui visi dan misi stratejik
3.
mengetahui tingkatan manajemen stratejik
4.
mengetahui strategi bisnis
5.
mengetahui penilaian stratejik
6.
mengetahui keberhasilan usaha
1.4
manfaat makalah
semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca untuk lebih menambah
wawasan nya terutama mengenai Manajemen
Stratejik dan Keberhasilan Usaha.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Proses manajemen stratejik
Manajemen stratejik merupakan proses
penataan tentang perumusan dan pengendalian strategi yang terdapat dalam suatu
organisasi. Dalam pentaan tersebut diharapkan dapat dilakukan upaya
pengembangan organisasi jangka panjang,dalamrangka untuk peningkatan kompetensi
yang nyata berbeda dariorganisasi yang lainnya. Untuk pengembangan suatu organisasi maka
keputusan organisasi itulah haruslah diambil dengan berorientasi secara
terpusat dan terintegrasi didalam menghadapi lingkungan yang terus berubah.
Suatu keputusan organisasi bersifat stratejik bila keputusan tersebut dapat
mengarahkan pola
kegiatan organisasi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaranorganisasi.alat
koordinasi dalam pelaksanaan organiasasi bagi pencapaian tujuan dan
sasarannyaadalah strategi. Dalam proses perumusan strategi, suatu organisasi
terlebih dahulu mnentapkan visi dan misi serta tujuan organisasitersebut,
dengan mempertimbangkan hasil analisis eksternal dan internal dengan pola yang
dianut.
|
Secara
teknis proses manajemen stratejik dilakukan dengan lima tahapan yaitu:
1. Pengembangan
suatu visi stratejik yang mengarahkan dan menfokuskan pada masa depan organisasi
perusahaan
2. Menentukan
tujuan dan sasaran untuk mengukurkemajuan pencapaian visi stratejik organisasi
perusahaan
3. Merumuskan
stratejik untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan
4. Mengimplementasian
dan melaksanakan stratejik secara efektif dan efisien
5. Menilai
kinerja dan melakukanpenyesuain koreksi, untuk kebutuhan organisasiperusahaan
jangka panjang, baik tetang pengarahan,tujuan,strategi atau pendekatan dalam
strategi
2.2
misi dan visi stratejik
Visi merupakan pernyataan
yang sederhana, mau diarahkan kemana jalannya organisasi, dan apa yang
diinginkan pimpinan organisasi untuk dicapai pada masa depan dalam jangka
panjang. Sedangkan misi merupakan pernyataan tentang berdirinya organisasi
perusahaan, sebagai nilai dan maksud mendasar dari didirikanya organisasi
tersebut.
Misi dan visi stratejik memberikan
gambaran tentang maksud dan nilai mendasar dalam menjalankan suatu organisasi.
Oleh karena itu misi dan visi stratejik merupakan dasar nilai bagi jalannya
organisasi, sehingga misi dan visi stratejik akan mempengaruhi proses perumusan
dan pengimplementasian strategi.
Dengan
pengambaran misi dan visi organisasi, maka kita dapat memahami aturan peran
yang terdapat dalam pengoperasian kegiatan organisasi yang kompleks. Dari
uraian misi dan visi stratejik organisasi tersebut kemudian diterjemahkan
kedalam tindakan stratejik, yangmenjadi
dasar
perbaikan bagi peningkatan kinerja organisasi dan posisi bersaingnya. Sering
kali terdapat kekaburan pemahaman tentang rumusan yang jelas mengenai misi dan
visi stratejik suatu organisasi perusahaan.rumusan misi suatu organisasi secara
jelas menunjukan deskripsi perusahaan,
tentang bisnis yang dijalankan dan maksud dari organisasi tersebut didirikan.
Sedangkan visi stratejik dari suatu organisasi menggambarkan lingkup bisnis
yang diharapkan akan dijalankan pada masa depan dan mau dibawa kemana jalannya
organisasi. Misi dan visi stratejik memperkuat dan mendukung strategi,
sebaliknya strategi memberikan rencana yang mengkait dengan upaya
merealisasikan misi dan visi.
Visi stratejik mempunyai hubungaan
yang kuat dengan realitas organisasi yang membutuhkan strategi yang konkret.
Misi dan visi stratejik merupakan peralatan yang sangat penting perananya, akan
tetapi karena keduannya bersifat sangat umum dan bersifat mendua dilihat dari
desainnya maka dalam merealisasikannya haruslah sangat berhati-hati dalam
menyusun danmengeksekusi suatu strategi.akhirnya perlu disadari adalah maksud
yang mendasar dan alasan suatuorganisasi didirikan, sedangkan visi
menggambarkan untuk menjadi apa organisasi yang diinginkan tersebut.
2.3 Tingkatan manajemen stratejik
Dalam pelaksanaan manajemen stratejik,terdapat
proses dan tingkat atau level dari strategi.tingkat atau level manajemen dari
manajemen stratejik adalah manajemen stratejik pada tingkat puncak organisasi
atau di kenal dengan strategi level korporasi.Kemudian di ikuti oleh tingkat
pelaksanaan yaitu strategi level divisional dan berikut nya tingkat strategi fungsional
serta terakhir adalah strategi level operasional.
Perkembangan organisasi akan terus berubah baik
secara formalitas,maupun secara structural dan hal ini juga mempengaruhi
hirearki di dalam suatu organisasi.dalam
penyususna strategi pada setiap tingkat atau level dalam organisasi ,
dipengaruhi oleh ahli stratejik.
Strategi yang sangat menentukan di dalam sustu grup
organisasi bisnis adalah strategi
jaringan (network strategi).strategi ini di kembangakan dala gup
organisasi bisnis adalah untuk mencapai tujuan keseluruhan grup organisasi dan
bukan tujuan dari masing-masinng organisasi tunggal.Strategi jaringan
mengkoordinasikan tindakan di antara persekutuan organisasi.strategi
jaringan bersifat formal dan tegas.bentuk perumusan
strategi jaringan masih dalam jaringan hubungan relevan.
Organisasi bisnis tunggal di kembangkan strategi
yang berbeda,yaitu strategi korporat,strategi ini mempunyai dua focus yaitu
menspesifikasikan industry divisi bisnis dari organisasi akan bersaing dan mengalokasikan
sumber-sumber daya perusahaan untuk divisi ini.dengan strategi korporat
perusahaan akan lebih dapat menentukan arah untuk jenis-jenis pesaing yang di
hadapi oleh divisi bisnis.
Tingkat strategi berikutnya adalah strategi bisnis
yang merupakan strategi yang di hasilkan di dalam bisnis yang independen dari
suatu perusahaan besar.Strategi tingkat berikutnya lebih berorientasi pada
operasional,yaitu strategi fungsional.Strategi ini di koordinasikan oleh
strategi tingkat bisnis,strategi fungsional merupakan strategi bisnis dalam
beberapa bidang seperti teknologi informasi,hubungan manusia,riset dan
pengembangan serta pemasaran.tingakat strategi yang terakhir adalah strategi
individual,strategi ini merupakan usaha-usaha langsung individu baik di dalam
maupun di luar organisasi,untuk melindungi dan meningkatkan kesejahteraan
mereka.
2.4 Strategi bisnis
Bisnis atau usaha sering diartikan sebagai aktivitas
yang dapat memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan atau pendapatan,
melalui transaksi.kegiatan bisnis tidak hanya mencakup perdagangan, tetapi
setiap aktivitas yang dapat memberikan hasil pendapatan atau penerimaan bagi
seseorang atau kelompok orang dan perusahaan.
Perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha
pertanian mencakup antara lain bidang usaha perkebunan dan bidang usaha
agribisnis. Sedangkan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur
mencakup antara lain industri makanan, minuman dan tembakau, indurstri pakaian
jadi dan kulit, industri kertas, percetakan dan penerbitan, serta industri
kimia dan barang–barang dari bahan kimia.
Suatu perusahaan dapat
bergerak dalam suatu bidang usaha, dalam hal ini dikenal sebagai perusahaan
bisnis tunggal atau single business yang biasanya berada dalam bisnis intinya,
dan dalam hal ini merupakan core business-nya.
Perusahaan atau badan usaha dalam menjalankan
aktivitas bisnis selalu diukur keberhasilannya dari hasil kinerjanya. Untuk
pengukuran keberhasilan tersebut, setiap badan usaha atau perusahaan harus
dapat membuat atau menyajikan laporan bisnis, yang mencerminkan laporan laba
rugi perusahaan dan laporan keuangan lainnya.
Suatu perusahaan akan selalu berupaya menawarkan
perbedaan atau diferensiasi dari produk atau jasa dengan kualitas yang
superior, sehingga dapat memberikan nilai pelanggan superior. Oleh karena itu,
peningkatan kepuasan pelanggan hanya
mungkin dapat mencapai, bila manager selalu dapat menyusun strategi bisnis yang
kreatif dan fleksibel.
Konsep yang dikembangkan Michael Porter dalam
pengambilan keputusan strategi bisnis, dikenal sebagai strategi generic.
Strategi ini menggambarkan kedudukan stratejik yang dirancang untuk mengurangi
peranan pengaruh dari lawan, yang mencakup penekanan keunggulan biaya murah
atau rendah, keunggulan diferensisasi produk,serta focus pada biaya rendah dan
focus pada keunggulan diferensiasi produk.
Keunggulan stratejik
Kenaikan yang kedudukan
diterima pelanggan biaya murah
|
|
pasar
yang
luas
|
|
pasar
tertentu
yang
sempit
Keberhasilan suatu perusahaan mempertahankan
keunggulan bersaing yang berkelanjuan dapat di capai hanya karena dua tindakan
stratejik,yaitu:pertama dengan strategi bisnis yang mempertahankan keunggulan
bersaingnya, kepuasan pelanggan dan tingkat lyalitas pelanggan.kedua,dengan
mengembangkan program pemasaran yang kreatif dan fleksibel,guna mempercepat dan
mengejar peluang dan peningkatan keuntungan perusahaan.Kedudukan yang
terintegrasi,yaitu kedudukan di mana unsure-unsur dari suatu posisi atau kedudukan
untuk mendukung penguatan keberadaan yang lain. Memang terdapat kesulitan bagi
suatu perusahaan untuk menjaga penawaran yang diberikan, melalui diferensiasi
produk dengan harga premium tetapi masih menjaga terdapatnya struktur biaya
yang murah dibanding dengan pesaing-pesaingnya.
2.5
penilaian stratejik
Pengukuran
kinerja merupakan dasar bagi penilaian startejik.secara umum tujuan dan sasaran
finansial berhubungan dengan pertumbuhan dan pendapatan, profibilitas dan
return on investment (ROI). Sedangkan tujuan sasaran stratejik berhubungan
dengan kedudukan pemasaran perusahaan dan kekuatan bersaingnya.
Tujuan
dan sasaran stratejik dipergunakan untuk mengoperasikan misi dan visi
stratejik. Hal ini diharapkan dapat membantu untuk memberikan panduan bagaimana
organisasi perusahaan dapat bertindak agar terarah pada harapan visi dan misi
perusahaan. Panduan dan harus dinyatakan lebih spesifik dan mencakup tahapan
dalam kerangka waktu. Sehingga dapat dinilai dan dievaluasi untuk penilaian
haruslah terdapat ukuran yang spesifik, sehingga dapat ditentukan apakah
organisasi ini telah berjalan sesuai arahan yang tepat dengan tujuan dan
sasaran yang mencakup dua kategori yaitu keuangan dan non finansial.tujuan dan
sasaran finansial atau keuangan perusahaan pada dasarnya adalah indikator yag
tertinggal yang menggambarkan hasil dari keputusan masa lalu yang tercermin pada kegiatan organisasi. Sedangkan
prediktor yang dapat dipercaya dan diandalkan dalam keberhasilan suatu
perusahaan di pasar dan kinerja keuangan pada masa depan adalah tujuan dan
sasaran stratejik.
Untuk
memahami hubungan keterkaitan yang kompleks antara stratejik dan kinerja
perusahaan perlu dipelajari kerangka konseptual.ada 3 komponen utama yang
saling berhubungan. Hubungan yang saling terkait pertama adalah antaramaksud
dan tujuan perusahaan dan strategi kepemimpinan. Hubungan kedua menggambarkan
lingkungan organisasi dalam kaitannya dengan lima komponen yang saling terkait,
yaitu struktur,sistem,proses,orang/karyawan dan budaya. Hubungan saling terkait
ketiga adalah perumusan kinerja suatu perusaha dengan dua filosofi yang berbeda
dari pelaksanaan
pengendalian. Keranagka konseptual ini
diharapkan dapat membantu identifikasi tantangan aktual dan potensial, seta
gambaran hambatan atau rintangan yang dihadapi dalam upaya menyukseskan
implementasi pada suatu arah stratejik yag dipilih.
Didalam
menghadapi keraguan akan keberhasilan sistem pengendalian keuangan dalam
mengukur kekurangmampuan perusahaan menerapkan strateginya, robert kaplan dan
David Norton, dua guru besar Harvard Bussines School, kemudian mengembangkan
indikator kinerja kuncidalam 4 kategori, yaitu kategori keuangan, kategori
pelanggan, kategoribisnis dan internal sertakategori pertumbuahan dan
pembelajaran keempat indikator kinerja dituangkan dalam konsep yang dikenal
sebagai “balanced scorecard”. Konsep ini merupakan alat manajemen yang
mampu : mengklarifikasikan visi
organisasi dan strategi serta menerjemahkankedalm aksi atau kegiatan. Ini
merupakan suatu caradalam menciptakan fokus atau upaya perusahaan untuk
mengimplementasikan strategi yang dipilih atau ditetapkan.
|
Penggunaan
sistem pengukuran kinerja “balanced scorecard” yang menekankan pada suatu
keseimbangan antara tujuan dan sasaran stratejik,agar dapat dicapai hasil yang
optimal. Oleh karena itu ini mencakup target kinerja keuangan dan target
kinerja stratejik yang meliputi 3 area yaitu, masalah yang terkait dengan
pelanggan eksternal, proses bisnis internal, dan kegiatan pembelajaran internal
dan pertumbuhan. Dalam kaitannya dengan masalah pelanggan eksternal anatra
meliputi masalah kepuasaan pelanggan,loyaitas merek dan ketepatanwaktu
penyyerahan. Sedangkan dalam proses bisnis internalyang ditekankan adalah
kepentingan perusahaan untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. Mengenai
kegiatan pembelajaran internal dan pertumbuhan,yang ditekankan adalah pada
keterkaitan dengan sumber daya manusia,teknologi informasi dan kualitas
pengorganisasian sepertiyang terdapatanya kekompakan atau kerja sama. Pola
keterkaitan antara tujuan dan sasaran keuangan dengan tujuan dan sasaran
stratejik dalamperusahaan dengan menekankan pendekatan balanced scorecard untuk
mengukur kinerja organisasi.
Upaya
atau kegiatan penilaian stratejik dilanjutkan dengan pengukurankinerja hasil
investasi,yaitu berupa penilaian stratejik dari investasi yang dilakukan dalam
kondisi persaingan. Dalam pengukuran dan penilaian terdapat tiga langkah
analitis yaitu “pemposisian” atau “positioning”, “keberlanjutan” atau
“sustainbility”, dan “fleksibiltas”. Penekanan dari langkah positioning adalah
permasalahan keunggulan bersaing dan penekanan dari langkah sustainbility
adalah pada permasalahan dinamika bersaing, , sedangkan penenkanan dari langkah
fleksibilitas adalah pada pilihan revisi dan rencana investasi awal. Kajian
yang dilakukan untuk penilaian stratejik tersebut adalah dengan pertimbangan
strategi bersaing. Dimana perusahan menggunakan kerangka positioning,
sustainability, dan fleksibilitas yang harus lebih dipertajam dan diklarifikasi
secara tepat atas dasar pilihan konsistensi pelaksanaannya.
Penilaian
stratejikyang berkaitan dengan investasi. Dengan melakukan penilaian stratejik
untuk investasi dengan formula penggunaan tingkat diskonto perlu
mempertimbangkan faktor preferensi waktu perkembangan tingkat inflasi dan
tingkat risiko. Disamping ketiga faktor tersebut didalam kondisi persaingan
perlu diperhatikan kerangka strategi yang terdiri dari 3 langkah analitis
seperti yang telah diutarakan seperti positioning, sustainability, dan
fleksibilitas. Dengan langkah positioning manajer melakukan analisis investasi
perlu memperkirakan dampak keunggulan bersaing perusahaan dengan menfokuskan
pada bisnis di pasar-produk yang ditekuni. Padadasarnya keunggulan bersaing
perusahaan dapat menenkankan pada kualitas produk yang baik atau pada
keunggulan biaya operasional.
Pada langkah analisiskedua dari suatu kerangka
bersaing adalah sustainbility yang berkaitan dengan investasi dan bedampak profibilitas
jangkapanjang analisis bagi penilaian investasi yang berdampak jangka panjang
dalam kondisi persaingan, dapatberupa keberhasilan imitasi produk dari
pesaing,atau pengembangan subsitusi produk. Langkah analisis ketiga dari
perumusan strategi bersaing pada penilaian investasi
adalah”fleksibilitas”.langkah ini difokuskan pada ketidakpastian yang terjadi
dalam kondisi persaingan dan juga dampak yaitu berbagai opsi sumber daya.
Perspektif stratejik dalam langkah ini adalah ditujukan untuk mempertimbangkan
kondisi ketidakpastian yang akan terjadi dalam nilai opsi yang akan dipilih
pada saat awal proyek investasi.
2.6 Keberhasilan Usaha
Keberhasilan
usaha tau bisnis suatu perusahaan merupakan keberhasilan perusahaan dalam
menghadapi persaingan pasar. Sedangkan pencapain kinerja keuangan merupakan
targetkeuangan atau keuntungan yang diharapkan pada masa depan. Selain kinerja
keuangan terdapat kinerja nonfinansial yang juga menjadi terget,sesuai dengan
tujuan dan sasaran stratejik diperusahaan.
Keberhasilan
usaha dapat dilihat dari sisi kuantitatif dan sisi kualitatif. Dari sisi
kuantitatif umumnya berkaitandengan keuangan atau fiansial seperti
paten,reputasi, dan kecepatan pengembangan produk. Kedua kriteria keberhasilan
usaha ini sering diperguanakan suatu perusahaan untuk mengetahui perkembangan
keberhasilan usaha perusahaan tersebut.
Kriteria
keberhasilanusaha dari sisi keuangan atau finansial suatu perusahaan antaralain
dapat berupa :
1.
Pertumbuhan
penjualan (sales growth)
2.
Rasio
keuntungan dengan modal (return on invested capital)
3.
Rasio
keuntungan dengan ekuitas (return on equity)
4.
Rasio
keuntungan dengan asset (return on assets)
5.
Rasio
keuntungan dengan penjualan(return on sales)
6.
Penjualan
per karyawan (sales employee)
7.
Perputaran
persediaan (inventory turnover)
8.
Perputaran
piutang (account receivable turnover)
9.
Rasio
utang (debt ratio)
10. Penghematan
biaya (cost reduction)
Kriteria keberhasilan usaha dari sisi
nonfinansial suatu perusahaan antara lain
·
kepuasaan
pelanggan
·
Keluhan
pelanggan
·
Retensi
pelaggan
·
Pengembalian
produk
·
Kualitas
atau mutu produk
·
Paten
·
Reputasi
·
Produk
baru yang masuk pasar (new product released)
·
Kecepatan
pengembangan produk
·
Employee
turnover
Kedua kriteria
penilaian kinerja stratejik dari keberhasilan usaha perusahaan seperti yang
diutarakan diatas tidaklah semuanya selau digunakan oleh perusahaan. Faktor
kriteria yang digunakan untuk menjadi target dalamtujuan dan sasaran yang
ditetapkan dalam keputusan stratejik perusahaan.
Keberhasilan
usaha perusahaan dari waktuke waktu tentunya harus terus dinilai dan di
evaluasi,terutamayang berkaitan dengan posisi perusahaan di pasar terutama
posisi bersaingnya.posisi bersaingnya dalam rangka keberhasilan usaha
perusahaan harus dapat ditingkatkan dan dipertahankan, sehingga menjadi
keberhasilan yang berkelanjutan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
·
Manajemen stratejik
merupakan proses penataan tentang perumusan dan pengendalian strategi yang
terdapat dalam suatu organisasi. Dalam pentaan tersebut diharapkan dapat
dilakukan upaya pengembangan organisasi jangka panjang,dalamrangka untuk
peningkatan kompetensi yang nyata berbeda dariorganisasi yang lainnya
·
Misi dan visi stratejik
memberikan gambaran tentang maksud dan nilai mendasar dalam menjalankan suatu
organisasi. Oleh karena itu misi dan visi stratejik merupakan dasar nilai bagi
jalannya organisasi, sehingga misi dan visi stratejik akan mempengaruhi proses
perumusan dan pengimplementasian strategi.
·
Dalam pelaksanaan
manajemen stratejik,terdapat proses dan tingkat atau level dari
strategi.tingkat atau level manajemen dari manajemen stratejik adalah manajemen
stratejik pada tingkat puncak organisasi atau di kenal dengan strategi level
korporasi
·
Keberhasilan suatu
perusahaan mempertahankan keunggulan bersaing yang berkelanjuan dapat di capai
hanya karena dua tindakan stratejik,yaitu:pertama dengan strategi bisnis yang
mempertahankan keunggulan bersaingnya,
·
Tujuan dan sasaran
stratejik dipergunakan untuk mengoperasikan misi dan visi stratejik. Hal ini
diharapkan dapat membantu untuk memberikan panduan bagaimana organisasi
perusahaan dapat bertindak agar terarah pada harapan visi dan misi perusahaan
·
Keberhasilan usaha tau
bisnis suatu perusahaan merupakan keberhasilan perusahaan dalam menghadapi
persaingan pasar.
3.2
saran
- Di
harapkan makalah ini dapat berguna bagi kita semua dalam pembelajaran
Manajemen stratejik
- Di
harapkan makalah ini dapat menjadi pembelajaran bagi teman-teman semua
karena masih banyak hal yang perlu kita pelajari dalam proses pentingnya
manajemen strategi dalam suatu perusahaan.
3.3
daftar pustaka
·
Assauri,Sofyan.
2013. Strategic Management, Jakarta : Raja Grafindo Persada
Tidak ada komentar :
Posting Komentar